DUMAI (RIAUPOS.CO) - Warga dan pemuka masyarakat mempermasalahkan pembangunan Jalan Swadaya Kelurahan Bukit Batrem yang pengerjaannya diduga tidak sesuai dengan bestek. Baru selesai dikerjakan tapi jalan tersebut sudah rusak dan berlubang.
Akibat pengerjaan yang dinilai asal-asalan dan asal jadi itu, saat ini Jalan Swadaya sudah mengalami kerusakan. Ada ruas jalan yang patah dan sudah berlubang. Bahkan, saat digosok dengan alas kaki, semen cor di jalan tersebut sangat gampang terkelupas.
“Pembangunan jalan ini sangat mengecewakan,” ujar Ketua RT 06 Kelurahan Bukit Batrem, Jamil, Jumat (17/1). Semenisasi jalan tidak menggunakan besi wermes sebagai tikar, padahal kondisi Jalan Swadaya itu jelas diketahui bertanah gambut.
Kemudian pengerjaan jalan yang dilalui oleh masyarakat di Kelurahan Bukit Batrem tersebut, tepatnya di RT 06, RT 03 dan RT 04 merupakan salah satu akses jalan utama untuk menuju lingkungan pendidikan yakni SD Negeri 027 Bukit Batrem.
Pembangunan Jalan Swadaya Kelurahan Bukit Batrem dengan panjang 225 meter dan lebar empat meter dananya berasal dari APBD Provinsi Riau tahun anggaran 2013 dengan jumlah anggaran yang tidak diketahui.
“Plang proyek pembangunan Jalan Swadaya tidak ada dipasang di lokasi pengerjaan jalan. Sehingga, tidak bisa diketahui berapa besaran anggaran, waktu pengerjaan berapa lama serta siapa yang bertanggung jawab dalam proyek ini,” sebutnya.
Pengerjaan proyek Jalan Swadaya terlihat tergesa-gesa. Pengerjaan proyek mulai dilakukan di akhir Desember 2013 dengan pemasangan mal terlebih dahulu, namun pengecoran jalan baru dilaksanakan di awal Januari 2014. ‘’Ini sudah menyalahi aturan. Proyek 2013 seharusnya dikerjakan di tahun itu juga, bukan pada 2014,” sebutnya.
Wakil Ketua LPMK Bukit Batrem J Sianturi juga mengaku tidak tahu siapa pelaksana proyek tersebut.
‘’Jujur saya tidak tahu. Proyek ini ada dari mana dan dari siapa. Saat saya menanyakan hal ini kepada Pak Lurah, anggaranya berapa dan besteknya apa, Pak lurah pun menjawab tidak tahu,” ungkapnya.(afr)