Di Tembilahan, Harga Elpiji 12 Kg Tembus Rp150 Ribu

Riau | Sabtu, 18 Januari 2014 - 08:39 WIB

Laporan INDRA EFENDI, Tembilahan  indra-efendi@riaupos.co

Harga elpiji nonsubsidi atau 12 Kg di Kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terbilang masih tinggi yakni mencapai Rp138-150 ribu per tabung.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal ini menjadi keluhan para ibu rumah tangga. Di mana Pertamina sudah menetapkan harga elpiji tabung biru di bawah Rp100 ribu.

‘’Harga elpiji ukuran 12 Kg masih tinggi. Padahal Pertamina sudah menurunkannya. Kami minta masalah ini menjadi perhatian pemerintah daerah. Ada salah satu agen penjual gas elpiji yang menjual harga gas tersebut hingga harga Rp150 ribu per tabung.,’’ ujar Wati, ibu rumah tangga di Tembilahan, Jumat (17/1).

Sementara itu, Amat salah seorang pengantar gas ke rumah-rumah pelanggan mengaku harga beli dan operasional sangat tinggi.

Sehingga tempat ia bekerja terpaksa menjual dengan harga yang tinggi pula. Hal itu terpaksa mereka lakukan guna menghindari terjadinya kerugian.

‘’Harga belinya mahal, tentu dijual dengan harga mahal pula. Selain itu stok elpiji 12 Kg agak sulit didapat,’’ kata Amat.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Inhil, H Rudiansyah mengaku pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan para penjual dan agen-agen elpiji nonsubsidi.

‘’Perlu diketahui kami tidak bisa mengatur masalah harga gas elpiji 12 Kg ini. Kami hanya bisa menyampaikan agar para agen dan penjual gas tidak menjual dengan harga yang terlalu tinggi sehingga membebani masyarakat,’’ pungkasnya.

Dia khawatir jika harga elpiji nonsubsidi masih tetap tinggi, banyak warga yang beralih menggunakan elpiji 3 Kg. Jika dilihat dari harga yang diberikan Pertamina, kata Rudiansyah seharusnya elpiji 12 Kg hanya sekitar Rp128 ribu per tabung.

‘’Harga tersebut sudah termasuk ongkos kirim hingga ke rumah pelanggan. Tapi inilah namanya hukum jual beli. Apabila sudah naik, maka akan sulit turunnya. Kemudian apabila permintaan meningkat otomatis barang akan langka dan mahal,’’ paparnya.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook