Laporan Molly Wahyuni, Bangkinang mollywahyuni@riaupos.com
Harga jual kios Plaza Bangkinang perlu dievaluasi kembali dan direvisi agar lebih terjangkau oleh masyarakat. Dalam evaluasi tersebut diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan.
Demikian ditegaskan oleh Bupati Kampar, H Jefry Noer, ketika memimpin rapat evaluasi pembangunan Plaza Bangkinang (ex pasar inpres), Selasa (17/1) di ruang rapat kerja bupati.
Hadir pada rapat tersebut Kadis Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kampar, Alinafiah MT, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Indra Pomi ST, beserta perwakilan pedagang pasar.
Dalam rapat tersebut, bupati sempat menghitung-hitung kembali nilai jual yang ditetapkan oleh investor dan menyebutkan bahwa pada dasarnya harga yang sudah ditetapkan itu dapat ditinjau ulang kembali dengan memperhatikan kepentingan daya beli masyarakat.
‘’Kita tidak punya niat merugikan investor dan juga tidak punya niat untuk merugikan pedagang,’’ ucapnya.
Bupati menginstruksikan kepada Kadis Pasar untuk memanggil investor dan mengagendakan duduk bersama dengan DPRD, Pemkab serta pedagang guna meninjau ulang kembali harga kios dan lapak yang ada.
‘’Tidak ada yang tidak bisa dirubah, kecuali Alquran dan hadits,’’ tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, bupati juga menyampaikan bahwa sebenarnya, apa saja untuk kepentingan umum masyarakat boleh menggunakan dana ABPD, dan APBN, yang tidak boleh itu jika investor membangun mall menggunakan APBD dan APBN.
‘’APBN dan APBD itu untuk kepentingan masyarakat,’’ ujar bupati.
Bupati menyebutkan bahwa Pemkab Kampar dalam hal ini bupati, akan mengikuti keinginan pedagang asalkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kalau pedagang berkeingin bahwa pasar dibangun investor akan dituruti dan jika pedagang menginginkan dengan APBD, maka akan diupayakan.
Jefry juga berpesan kepada para pedagang agar apabila menyampaikan aspirasi jangan menghujat kepala dinas dan jajarannya, karena pada dasarnya kepala dinas dan jajarannya hanya menjalankan tugas saja.
Pedagang diharapkan untuk tidak resah lagi, karena bupati berupaya mencarikan jalan keluar untuk aspirasi para pedagang.(rnl)