Laporan ENGKY PRIMAPUTRA PASIRPENGARAIAN engkyprimaputra@riaupos.com
Bupati Rokan Hulu, Drs H Achmad MSi, tidak bosan-bosannya terus menggalakan program ekonomi kerakyatan guna melakukan terobosan dalam rangka menjadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai pilar ekonomi kerakyatan masyarakat pedesaan di Rokan Hulu.
Ke depan orang nomor satu di Rokan Hulu ini mengharapkan Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) yang berkembang menjadi Bumdes dapat melakukan inovasi produk sehingga lembaga mikro ini benar-benar menjadi motor ekonomi masyarakat di pedesaan.
Menurutnya, keberadaan Bumdes bukan hanya jadi pilar perekonomian masyarakat saja, namun telah banyak memamfaatkan tenaga kerja sehingga menurunkan angka pengangguran.
Di Riau, Bumdes kita yang terbanyak, termasuk pengelolaannya terbaik di Indonesia. Bumdes yang ada di Rokan Hulu selama ini menjadi pilot project daerah di Indonesia dan banyak daerah lain berdatangan untuk studi banding. Kita harapkan peran masyarakat mendukung kegiatan Bumdes, karena keberadannya lebih banyak melaksanakan sosial masyarakat,’’ ungkap Bupati Rohul Drs H Achmad MSi, Selasa (17/1), usai menghadiri laporan pertanggungjawaban Bumdes Rambah Muda Jaya Desa Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir Tahun Buku 2011, bertempat di kantor Bumdes.
Dikatakannya, keberadaan Bumdes di Rokan Hulu terus menunjukkan prestasi yang gemilang, seperti Bumdes Rambah Muda Jaya yang berhasil mengembangkan aset hingga 1 miliar dengan sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp158 juta dengan tingkat pengembalian pinjaman sebesar 97 persen.
Bupati menyebutkan, Pemkab Rohul saat ini terus melakukan pengembangan terhadap keberadaan Bumdes.
Salah satu upaya pemerintah adalah dengan melakukan pembinaan terhadap organisasi dan juga kelembagaan.
Namun, saat ini modal menjadi kendala pemerintah dalam melakukan pengembangan UED-SP dan Bumdes.
Untuk mengatasi hal itu, lanjut Achmad, saat ini pemerintah daerah tengah mencari investor dari lembaga keuangan untuk mengembangkan Bumdes yang memerlukan modal.
‘’Sebenarnya saat ini telah ada komitmen dari Bank Riau Kepri untuk membantu perkembangan Bumdes di Rokan Hulu. Tapi hingga saat ini belum teralisasi,’’ katanya.
Menyikapi MoU yang telah ditandatangani bersama Pemerintah Kabupaten Rohul dengan Direksi Bank Riau Kepri Pekanbaru, Bupati menegaskan bila hingga 31 Januari mendatang komitmen Bank Riau Kepri tersebut belum terealiasi maka Pemkab Rokan Hulu akan mencari lembaga ekonomi (bank lain) yang berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan di daerah ini.
Achmad menambahkan, modal usaha yang diperlukan Bumdes di Rokan Hulu, dananya sebesar Rp15 miliar untuk pengembangan dana Bumdes.
‘’Dengan berkembangnya Bumdes di Rokan Hulu, menunjukkan tingkat kejujuran dari pengelolaan maupun masyarakat peminjam dalam artian tunggakan pengembaliannya di bawah persentase bank. Kita harapkan pengurus Bumdes mencari peluang unit usaha lainnya yang potensi dikembangkan,’’ ucapnya.
Dalam pada itu, Kepala Badan Pemberdayaan Pemerintahan Desa (BPPD) Rohul, Drs Budhia Kasino, menyebutkan, hingga saat ini di Rohul sudah berdiri Bumdes di 60 desa dan sudah dialokasikan dana ke 122 desa untuk program Bumdes dan UED-SP dengan total alokasinya Rp51,4 miliar hingga tahun 2011.
Untuk transaksi baik Bumdes maupun UED-SP mencapai Rp206 miliar lebih dan perkembangan dana Rp64,1 miliar.
Dikatakannya, dari jumlah transaksi UED-SP maupun Bumdes tahun 2011, kini sudah dimanfaatkan 20.113 orang, dan tenaga kerja yang terserap sudah 1.048 orang.
‘’Tahun lalu kita mendapat Sisa Hasil Usaha baik dari Bumdes dan UED-SP mencapai Rp4,2 miliar lebih, kemudian untuk Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp507 juta lebih.
Dalam artian, dari dana yang dialokasikan pemerintah daerah untuk pengembangan UED-SP dan Bumdes kini terus berkembang pesat di tengah masyarakat yang bergerak di usaha ekonomi mikro, yang kedepannya bagaimana program itu bisa menuntaskan kemiskinan di Rohul.(mng)