PEKANBARU (RP) - Bayi kembar siam anak pasangan Riswanto (28) dan Parsini (29) asal Desa Kuala Gading, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu bernama bayi Parsini I dan II diketahui oleh tim medis yang merawatnya di RSUD Arifn Ahmad mengalami kelebihan zat kuning atau bilirubin.
Untuk itu, tim medis melakukan foto terapi sinar untuk mengurangi zat kuning tersebut dari tubuh bayi.
Demikian perkembangan observasi terhadap bayi kembar siam yang dikatakan oleh ketua tim, dr Tubagus Odih kepada Riau Pos, Selasa (17/1) sekitar pukul 11.30 WIB.
‘’Kita kurangi dulu zat kuningnya agar tidak membahayakan kesehatan bayi, lalu besok (hari ini, red) rencananya sekitar pukul 10.00 WIB akan kita lakukan CT Scan untuk mengetahui jumlah organ-organ dalam pada bayi tersebut,’’ ujar Tubagus.
Sementara, untuk ke aktifan dari kedua bayi, Tubagus mengatakan kedua bayi terlihat aktif menggerakkan kedua kaki dan tangan.
‘’Kedua bayi aktif dan stabil, terlihat dari gerakan tangan dan kaki,’’ ujar Tubagus.
Dari informasi www.bayisehat.net, diketahui bahwa warna kuning atau ikterus yang sering terlihat di permukaan kulit bayi baru lahir, disebabkan oleh kadar bilirubin berlebihan di aliran darahnya.
Munculnya warna kuning dimulai dari wajah, lalu ke dada, perut, lengan, telapak tangan, kaki, hingga telapak kaki, sejalan dengan meningkatnya kadar bilirubin di darah bayi.
Bilirubin sendiri adalah pigmen berwarna kuning, hasil proses penguraian sel-sel darah merah atau eritrosit yang mati, oleh organ hati.
Pada orang dewasa, bilirubin akan dikeluarkan dari tubuh saat buang air besar.
Namun, pada bayi baru lahir, organ hati belum sempurna sehingga belum berfungsi optimal dalam menyaring dan mengeluarkan bilirubin.
Akibatnya, bilirubin menumpuk dalam darah dan menyebabkan warna kuning pada permukaan kulit.(rul)