PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hingga pertengahan Desember 2015 ini, realisasi APBD Riau baru menyentuh angka 45 persen. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau hanya mampu menargetkan serapan hingga berakhirnya tahun anggaran nanti pada angka 60 persen saja. Jika terealisasi sesuai target, maka serapan APBD Riau terus menurun dibanding sebelumnya.

Di mana serapan pada APBD Riau 2014 hanya menyentuh angka 63 persen, jauh turun dibanding 2013 sebesar 86 persen. Tentunya hal ini berdampak pada daya beli masyarakat di Riau yang akan menurun dalam mencukupi keperluannya.

Terkait hal tersebut, Pemprov Riau melalui Asisten II Setdaprov Riau Masperi, Rabu (16/12) mengatakan memang masa waktu penggunaan APBD Riau 2015 lebih singkat dibanding tahun sebelumnya. Di mana seluruh program kegiatan baru bisa berjalan pada akhir Mei atau pertengahan tahun lalu. ‘’Kita akui waktu yang singkat, menjadikan berbagai kendala terjadi, terutama dalam serapan APBD Riau,’’ ujarnya.

Diceritakannya, sebelum APBD Perubahan mulai terlaksana pada pekan pertama Desember kemarin, serapan anggaran sudah mencapai angka 45 persen. Jika dilihat penggunaan satu semester dibanding tahun sebelumnya, sebenarnya menurut Masperi angka ini cukup tinggi.

Kemudian hingga akhir tahun anggaran 2015 berakhir, serapan diperkirakan bisa menembus angka 60 persen. Dengan estimasi beberapa kegiatan yang masih bisa terlaksana seperti transfer dana desa. Di mana akan dicairkan sebesar Rp500 miliar.

‘’Jadi 5 persen dari dana desa ditambah 8 persen dari pencairan di Bina Marga ditambah 2 persen dari seluruh Satker. Jadi 60 persen optimis kita bisa terserap,’’ tambahnya.

Semakin menurunnya serapan, diakui Masperi terjadi karena beberapa kendala. Namun melihat pembahasan anggaran 2016 dan perencanaan yang sudah dilakukan, Pemprov Riau optimis serapan tahun depan akan terus meningkat dan lebih baik dibanding tahun ini.(rnl)