ROKANHULU (RIAUPOS.CO) - Warga yang bertempat tinggal di daerah rawan banjir seperti Kecamatan Bonai Darussalam meminta kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu agar menutup parit gajah atau kanal yang dibuat oleh perusahaan perkebunan yang beroperasi di daerah mereka.
Karena sejak dibangunnya kanal oleh perusahaan, diduga salah satu penyebab timbulnya banjir di pemukiman penduduk dan tanaman masyarakat terendam banjir. Selain banjir akibat tingginya intensitas curah hujan yang terjadi, di samping daerah tersebut berdekatan dengan aliran sungai.
‘’Dulu, sebelum perusahaan membangun parit gajah, kalaupun hujan sehari air sungai tidak meluap dan tak ada banjir. Sekarang ini, hujan lebat, dengan dibangunnya kanal, maka air mengalir ke pemukiman penduduk dan banjir bertahan lama. Kami minta pemerintah daerah untuk mendesak perusahaan membongkar kanal yang dibangunnya di daerah Bonai Darussalam,’’ pinta Hendri, salah seorang warga Bonai Darussalam, Rabu (16/12) di Pasirpengaraian
Menurutnya, seharusnya keberadaan perusahaan perkebunan memberikan dampak positif terhadap kemajuan daerah. Malah kondisinya berbeda, dengan dibangunnya kanal, berdampak buruk pada pemukiman penduduk yang mengalami banjir di saat hujan lebat dan meluapnya air sungai.
‘’Sekarang ini binggung, mau kemana lagi harus mengadukan nasib. Sebab, kita sudah sampaikan kepada pemerintah daerah untuk mencarikan solusi, terhadap keberadaan kanal yang dibangun perusahaan. Sangat menderita sekali masyarakat di sini bila banjir. Air akan berbulan-bulan tergenang, yang parahnya lagi kebun serta tanaman ikut terendam banjir,’’ tuturnya.(adv/a)