PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementrian PU, Hediyanto W Husaini mengatakan, ada tiga titik pintu masuk untuk pembangunan jalur bebas hambatan atau jalan tol Pekanbaru-Dumai, Riau kilometer 22 Muara Pajar, area perkebunan Bina Putri, dan lahan perkebunan sawit PT Ivo Mas.
"Untuk pembebasan lahan, akan lebih mudah dilakukan karena untuk pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai rata-rata milik perusahaan, itu akan lebih mudah dilakukan pembebasan lahan dibanding dengan lahan milik masyarakat. Untuk pengerjaannya, awal Desember pihak PT Hutama Karya sudah memasukkan alat beratnya untuk pengerjaannya," ujar Hediyanto W Husaini, Selasa (17/11/2015).
Terkait dengan sengketa pembebasan lahan yang hingga kini masih bermasalah, Hediyanto W Husaini menambhkan tidak akan menjadi kendala karena beriringan antara proses pembangunan jalan dan pembebasan lahannya. "Pengerjaan dilakukan awal Desember 2015 dan membutuhkan waktu selama tiga tahun untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol tersebut," katanya.
Disinggung soal RTRW Riau yang belum selesai, sehingga dikawatirkan akan menghambat pengerjaan pembangunan jalan tol, Hediyanto W Husaini menjelaskan tidak ada masalah karena Kementrian PU dengan instansi terkait akan terus membahasnya.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan Menteri LHK dan pihak terkait agar apa yang menghambat proses pengerjaan jalan tol tersebut bisa diselesaikan, memang ada lahan dalam pengerjaan jalan tersebut masuk dalam kawasan RTRW Riau, untuk itu kita juga akan minta rekomendasi untuk lahan tersebut agar bisa dikerjakan karena ini demi kepentingan bersama," terangnya.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Fopin A Sinaga