KEPULAUAN MERANTI

Sagu Bukan Makanan Kelas Dua

Riau | Selasa, 17 November 2015 - 08:41 WIB

KEP.MERANTI (RIAUPOS.CO) - PENJABAT (Pj) Bupati Kepulauan Meranti Edy Kusdarwanto menegaskan, sagu bukan pangan kelas dua. Namun termasuk makanan terbaik yang asli berasal dari Indonesia. Oleh karena itu dia mengajak seluruh masyarakat, khususnya mahasiswa untuk ikut mempopulerkan pangan sagu.

Caranya, selain meningkatkan konsumsi panganan dari sagu, mahasiswa juga diajak membuka gerai sagu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ajakan itu disampaikan Edy saat menjadi narasumber pada talkshow pangan sagu di venue panjat tebing Universitas Riau (Unri), Ahad (15/11) lalu. Talkshow itu digelar untuk memeriahkan aneka kegiatan bertemakan pangan pada even Harmoni Sejuta Karya yang ditaja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UR sejak tanggal 12-15 November 2015.

“Saya lihat sebagian besar konsumen di restoran cepat saji franchise itu adalah mahasiswa. Saya tantang mahasiswa untuk membuka gerai pangan dari sagu agar pangan sagu yang asli Indonesia ini bisa kembali dikonsumsi secara luas,“ ungkap Edy.

Menurut Edy, sagu sebagai pangan nusantara sudah dimanfaatkan sejak dahulu kala. Bahkan pada relief di Candi Borobudur terdapat relief pohon sagu selain relief kelapa, lontar dan aren.

“Kita berharap pembahasan tentang sagu tidak hanya pada seminar-seminar tapi juga pada semakin banyak hasil olahan pangan dan lainnya yang menggunakan sagu. Selain itu semakin luas konsumsi sagu dalam masyarakat, “ terang dia.

Edy pun memberikan apresisasi khusus kepada mahasiswa Unri yang ikut berupaya mempopulerkan makanan sagu. Meski lahan sagu terluas di Riau ada di Meranti, namun Edy mengatakan hampir seluruh kabupaten/kota di Riau ditumbuhi tanaman sagu.  

“Kita perlu meluruskan mindset masyarakat bahwa sagu itu bukan makanan kelas dua, bukan makanan orang miskin. Bahkan sagu itu jauh lebih baik dari beras, “ paparnya.(rio/mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook