PLN Duri Turunkan ”Pasukan’’ Khusus

Riau | Minggu, 17 November 2013 - 06:56 WIB

DURI (RP) - UNTUK menekan pembengkakan tunggakan rekening listrik akhir tahun 2013 nanti, PLN Rayon Duri sudah dan akan terus menurunkan ‘’pasukan’’ khusus ke sejumlah Sub Rayon-Sub Rayon PLN Belutu di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak menjadi target pertama Sabtu (16/11).

Dalam kegiatan Sabtu Peduli tersebut, hampir seluruh pegawai PLN diturunkan. Mitra kerja, pihak AKLI, dan Aklindo pun ikut dilibatkan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepada Riau Pos lewat sambungan telepon dari Kandis Sabtu petang, Manajer PLN Rayon Duri, Muchsis menyebut, dalam kegiatan itu pihaknya menurunkan sembilan tim. Masing-masing tim terdiri dari empat orang.

“Sub Rayon Belutu menjadi sasaran gebrakan pertama karena angka tunggakan pelanggan di tempat ini paling tinggi. Tunggakan murni Sub Rayon ini hampir mencapai Rp450 juta. Belum lagi tagihan lancar. Kalau tak ditekan sekarang, tunggakan per 30 November nanti akan menembus angka Rp1 miliar,” jelasnya.

Diakui Muchsis, tim bentukan PLN tersebut akan bekerja secara maraton. Tidak hanya hari Sabtu tapi juga berlanjut ke hari Ahad. Selepas melakukan gebrakan di Sub Rayon Belutu, pekan selanjutnya tim akan menyasar target berikut seperti Sub Rayon Tapung (Kampar), Sungai Rangau (Rohil), serta Sub Rayon Tasik Serai. Terakhir pada Desember nanti ‘pasukan’ khusus PLN juga menyapu kawasan Duri Kota.

“Sebelum turun ke Sub Rayon Belutu, kita sudah berkoordinasi dengan jajaran pemerintah setempat. Gebrakan untuk menurunkan tunggakan ini semata bertujuan untuk perbaikan layanan PLN di masa datang. Kalau pelanggan lancar membayar tagihan, operasional PLN pun akan lancar pula. Kita tak ingin memutus arus ke rumah pelanggan. Yang kita minta adalah kesadaran mereka membayar tagihan. Atas ketidaknyamanan pelanggan karena gebrakan ini, kami mohon maaf,” ujar Muchsis lagi.

Angka tunggakan murni dan tagihan lancar di PLN Rayon Duri per 16 November kemarin, seperti disampaikan Muchsis, mencapai Rp11,5 miliar dari Rp15 miliar rekening tercetak. “Per 31 Desember 2013 nanti, kita ingin angka tagihan itu mengerucut menjadi Rp1 miliar saja,” pungkasnya.(sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook