PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Petani Plasma PTPN V yang tergabung di dalam KUD Dayo Mukti dan KUD Karya Mukti mendapatkan penghargaan dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR). Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian Pembelian Bahan Baku PTPN V Lussardi Harahap di kantornya, Senin (15/10). Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Direktur Utama PTPN V Mohammad Yudayat dengan didampingi Ketua ASPEKPIR Sutiyono, dan diterima oleh Perwakilan KUD dalam helatan Konfrensi Expo Kemitraan Petani Kelapa Sawit PIR.
“Awal Oktober lalu, ASPEKPIR atau Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat telah memberikan penghargaan kepada dua KUD yang merupakan mitra PTPN V dalam membangun kebun plasma,” buka Lussardy mengawali pembicaraan.
Menurutnya, asosiasi yang awalnya dibentuk guna membantu komunikasi antara KUD pengelola kebun plasma dengan perusahaan inti itu, memberikan penghargaan kepada dua KUD binaan PTPN V dengan latar belakang keberhasilan KUD dalam membina hubungan dengan perusahaan intinya. “KUD Dayo Mukti dan KUD Karya Mukti yang berlokasi di Rokan Hulu, dipandang telah berhasil menjalin kemitraan yang baik dengan PTPN V, ini yang mendorong ASPEKPIR selaku asosiasi memberikan penghargaan KUD Terbaik,” jelasnya.
Di samping itu, masih menurut Lussardy, pencapaian produktivitas yang menyentuh angka 18ton TBS/Ha untuk Tanaman Menghasilkan Tahun I (TMI) dipandang sebagai keberhasilan dari KUD dan PTPN V selaku bapak angkat dalam membangun kebun plasma. “Protas TM I sebesar 18Ton TBS/Ha itu luar biasa. Ini jauh di atas protas tanaman sawit seumuran yang hanya 12 ton,” ungkap Lussardy. Lebih lanjut ia meyakini, selain keberhasilan replanting, pemeliharaan tanaman didukung kerja sama yang baik dari KUD dan manajemen perusahaan menjadi kunci keberhasilan kebun plasma. “Kerja sama yang baik menjadi kunci. Semoga antara petani plasma dan perusahaan senantiasa maju dan tumbuh bersama-sama,” harap Ludi.
Pada kegiatan EXPO yang diselenggarakan bersamaan dengan deklarasi ASPEKPIR Indonesia dan dihadiri oleh Gubernur Riau diwakili oleh Wan Thamrin selaku Wakil Gubernur Riau, Dirjen Perkebunan H Ir Bambang MM, Perwakilan Pemprov Riau, BPD PKS Direktorat Jendral Perkebunan dan Petani Sawit serta para pimpinan dari berbagai perusahaan.
Di tempat terpisah, Ketua ASPEKPIR Setyono menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya ASPEKPIR adalah untuk menjaga kebersamaan kemitraan mengelola kelapa sawit dan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga memudahkan petani sawit, perusahaan inti maupun pemerintah.
“Dengan adanya asosiasi ini dapat dijadikan wadah untuk menyelesaikan masalah antar petani sawit maupun dengan perusahaan inti.
Penghargaan yang diberikan semoga dapat menstimulus petani plasma yang tergabung dalam KUD lain untuk melakukan hal serupa. Sukses melaksanakan replanting dan mencapai produktifitasnya tinggi. Mari kita sepakat dan bertekad untuk menyukseskan target pemerintah untuk meremajakan kelapa sawit rakyat seluas 185.000 Ha hingga akhir tahun ini” paparnya.(eca/ifr)
(Laporan ELVY CHANDRA, Pekanbaru)