MERANTI (RIAUPOS.CO) - Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kepulauan Meranti menegaskan bahwa keperluan pangan di Kepulauan Meranti, khususnya beras masih terjamin. Walaupun belum dapat mengandalkan beras yang merupakan produksi lokal, namun mendatangkan beras dari sejumlah wilayah menjadi solusi terbaik.
“Memang saat ini musim kemarau dan produksi beras kita belum mencukupi. Namun kita tetap mendatangkan beras dari berbagai wilayah di Indonesia untuk memenuhi keperluan beras di dalam Kepulauan Meranti,” kata Kepala DPPKP Yulian Norwis SE MM, Jumat (16/10).
Ia menilai saat ini produksi beras lokal terhenti akibat musim kemarau. Sebab pihaknya belum bisa maksimal dalam melakukan penanaman hingga dua kali dalam setahun. Sejumlah daerah yang menyuplai beras ke dalam wilayah Kepulauan Meranti di antaranya, Sumatera Barat, Sumut dan daerah lainnya. Tak terkecuali juga beras dari luar negeri. “Memang kita masih mengandalkan beras dari luar wilayah Meranti. Sebab produksi beras kita masih terbatas,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan saat ini di wilayah Kepulauan Meranti sudah mulai memasuki masa tanam. Karena curah hujan mulai meningkat. “Memang belum musim hujan, namun curah hujan mulai meningkat. Makanya kita minta petani mulai persiapan musim tanam,” harapnya.
Yulian Norwis mengatakan, saat ini produksi padi yang dihasilkan para petani di Kepulauan Meranti sudah mencapai 13 ribu ton per tahunnya atau sekitar 50 persen dari keperluan daerah. Jumlah tersebut bisa saja meningkat jika petani melakukan panen dua kali dalam setahun.
“Keperluan akan beras lokal kita sekitar 26.000 ton per tahun. Sekarang kita sudah mampu memenuhi 50 persen dari jumlah tersebut. Makanya kita akan upayakan agar nantinya petani kita bisa melakukan panen dua kali dalam setahun,” ujarnya.(ade/mal)