SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti akan segera mencanangkan kabupaten layak anak (KLA) pada 2016 mendatang. Upaya tersebut sebagai wujud perhatian dan perlindungan terhadap generasi penerus.
Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Meranti Edy Kusdarwanto didampingi Asisten II Setdakab Anwar Zainal, Kabag Humas Ery Suhairi, Kabag Umum Tengku Azman, Kabag Kesra Rosdaner, dan sejumlah pejabat lain, Jumat (16/10), mengunjungi Pemerintah Kota Surakarta untuk melihat bagaimana mempersiapkan Kepulauan Meranti sebagai kabupaten layak anak.
“Kota layak anak (KLA) ini sudah menjadi impian masyarakat, dan mengaharapkan bisa terwujud di Meranti,” kata Edy, saat melakukan pertemuan bersama Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Prapti, dan penggagas KLA Kota Surakarta, Widi, di Bale Praja Komplek Perkantoran Pemko Surakarta.
Edy mengatakan, sebagai generasi yang akan meneruskan pembangunan daerah, sudah semestinya anak-anak mendapatkan hak-haknya dalam masa tumbuh kembang. Peran pemerintah, masyarakat dan orangtua sangat penting agar arah perkembangan anak menjadi jelas. “Anak-anak tidak boleh berkembang dengan arah yang tidak jelas. Tugas kita menyiapkan mereka agar menjadi generasi bangsa yang hebat,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskannya, kota/kabupaten layak anak sebenarnya sudah dikenal dalam budaya Melayu. Dalam tunjuk ajanya, bangsa Melayu membela anak-anak dalam artian melindungi dan mengajari dengan lemah lembut.
“Untuk itu mari kita mulai berpikir agar Meranti bisa menuju kabupaten layak anak Tahun 2016 saya minta program ini sudah mulai jalan. Taman Cik Puan Selatpanjang bisa kita jadikan taman cerdas sebagai cerminan dari KLA,” ungkap Pj bupati.
Asisten II Setdakab Meranti Anwar Zainal, mengaku akan segera melakukan kordinasi dengan satuan kerja terkait untuk membahas pelaksanaan KLA di Meranti. “Sesuai arahan yang didapat, untuk tahap awal kita (Pemkab, red) akan menyurati pihak kementerian terkait hingga Unicef (Badan PBB), untuk memulai program KLA itu,” ujar Anwar Zainal.
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Pemko Surakarta, Prapti, mengatakan Solo sudah memulai pencanangan menuju KLA sejak 2007 lalu. Hingga kini, Kota Pakubuwono itu telah berhasil melaksanakan program perlindungan terhadap anak tersebut. “Penilaian KLA 2015 dari kementerian, Surakarta mendapat penilaian tertinggi. Ini buah keberhasilan yang kita mulai 9 tahun lalu,” tutur Prapti.
Perempuan yang lama berkecimpung di bidang pendidikan itu, juga menyampaikan saat ini Kota Solo bukan lagi dalam tahap menuju KLA melainkan dalam tahap percepatan. Saat ini 164 ribu anak-anak yang menjadi skala prioritas oleh Pemko Surakarta. “Untuk melaksanakan KLA ini harus ada komitmen dari semua unsur,” sebutnya.(amy/mal)