LANGGAM (RIAUPOS.CO) -- Warga Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, mendadak menjadi heboh dan gempar. Pasalnya, seorang perempuan bernama Yanti Gulo dan seorang pria bernama Kazman Zai ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di depan rumahnya Barak Nias KM 41 Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Senin (16/9) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Belum diketahui penyebab pasti ditemukannya pasangan suami dan istri tersebut bersimbah darah. Namun, kuat dugaan pasutri tersebut sudah melakukan aksi saling tikam menggunakan pisau di depan anak mereka yang masih balita bernama KE.
Pascakejadian, korban Yanti Golo yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tempat akibat mengalami luka tusuk pada bagian pinggang, langsung dibawa ke RSUD Selasih guna dilakukan otopsi. Begitu juga dengan Kazman Zai yang diduga sebagai pelaku, saat ini tengah menjalani perawatan intensif tenaga medis di RSUD Selasih karena kritis setelah mengalami dua luka tusukan. ‘‘ Kasus ini masih dalam proses penyelidikan tim Satreskrim Pelalawanguna mengetahui motif tindak pidana KDRT yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” terang Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan SIk kepada Riau Pos, Senin (16/9).
Diungkapkan Kaswandi, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di lapangan, pada Senin (16/9) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, saksi atas nama mak Serhu (32) yang merupakan tetangga korban, mendengar ada keributan dari depan rumah Yanti Glo dan Kazman Zai.
“Karena merasa tidak nyaman atas keributan pertengkaran tersebut, maka saksi Serhu mencoba menengahi pertengkaran pasutri itu. Hanya saja, saat saksi Serhu mendekat, tiba-tiba korban Yanti Gulo masuk ke dalam rumah yang kemudian disusul oleh pelaku Kazman Zai,” papar Kaswandi.
Namun, sambung Kapolres, pertengkaran tersebut ternyata kembali berlanjut di dalam rumah pasutri tersebut. Kurang lebih 15 menit pertengkaran tersebut terjadi, tiba-tiba korban Yanti Gulo keluar rumah sambil memegang pinggangnya yang telah penuh darah akibat tusukan benda tajam. Sekitar 10 detik, korban Yanti Gulo akhirnya tersungkur ke tanah dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara.
Tak lama berselang, tiba-tiba pelaku Kazman Zai juga keluar dari rumah dengan kondisi penuh darah pada bagian perutnya sambil memegang sebilah pisau. Namun, karena pendarahan yang dialaminya cukup parah, pelaku Kazman Zai pun akhirnya ikut tersungkur ke tanah.
Dan saksi Serhu yang melihat kejadian tersebut, langsung bergegas masuk ke dalam rumah pasutri tersebut karena mendengar suara tangis dari seorang anak balita perempuan berinisial KE. Di mana anak korban menceritakan bapak dan ibunya saling tikam menggunakan pisau. Atas kejadian tersebut, maka saksi Serhu langsung melaporkan perkara tersebut kepada pihak Polsek Langgam yang langsung turun ke lokasi. (amn)