Elpiji 3 Kg Langka

Riau | Senin, 17 September 2018 - 11:20 WIB

DURI (RIAUPOS.CO) - Elpiji kemasan 3 kilogram langka di Duri. Hal itu dikeluhkan masyarakat. Terutama dalam sepekan belakangan ini. Sebagai konsumen, warga minta pemerintah melalui instansi terkait segera bertindak.

“Payah betul mencari gas 3 kilogram ini. Sudah mencari ke mana-mana tak kunjung dapat. Ada apa ini? Apa tak ada lagi produksi gas. Atau ini terjadi gara-gara ada permainan pangkalan dan agen?” ujar Toni, seorang warga Duri, Ahad (16/9).

Senada, warga lainnya, Anton warga Air Jamban juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, hampir setiap kedai yang biasanya menjual gas elpiji 3 kg mengaku stok lagi kosong. “Kalau sudah begini kondisinya, rakyat makin susah. Masak untuk mencari gas aja sangat payah. Ada apa di balik fenomena tak baik ini,” ucap Anton.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kelangkaan elpiji kemasan 3 kg  juga membuat ibu rumah tangga kesal. Seperti diakui Lisa. Gas di rumahnya kebetulan habis. Ia minta tolong suaminya untuk mencari gas. Namun suaminya lama sekali baru tiba di rumah. Rupanya sang suami terpaksa berkeliling mencari gas. Hampir setiap sudut kota dia telusuri.

“Untunglah masih ada kedai yang punya stok. Dapat juga akhirnya. Harganya mahal, Rp35 ribu per tabung. Karena perlu, terpaksa beli walau harganya selangit. Harga eceran tertinggi elpiji 3 kg sudah jauh terlampaui. Karenanya kami minta agar pemerintah bertindak,” pinta Lisa.

Tak hanya konsumen yang mengeluhkan langka dan mahalnya harga elpiji 3 kg di Duri. Beberapa pemilik kedai yang biasa mengecer gas elpiji juga menyampaikan hal serupa.

“Harga elpiji 3 kg ini tiap sebentar naik. Dari Rp19 ribu naik jadi Rp20 ribu. Lalu melonjak lagi jadi Rp21 ribu dan Rp22 ribu. Terakhir, harga modal saya Rp23 ribu. Terpaksalah saya jual lebih mahal, Rp 28 ribu per tabung,” ujar pemilik warung barang harian di Jalan Pertanian.

Diakui pengecer ini, kelangkaan gas elpiji ini terkesan ganjil. Ia menduga, jangan-jangan di balik semua ini ada permainan agen. Kalau elpiji 3 kg sudah dibuat langka maka mereka bisa menaikkan harga jual seenak hati. 

“Saya memperoleh kabar, masih ada pengecer yang mendapat jatah dari pangkalan langsung. Harga modalnya masih Rp18 ribu per tabung. Kok bisa begitu?” tanya dia.

Terkait langka dan tidak menentunya harga jual elpiji kemasan 3 kg ini, pemuka masyarakat setempat Irwan mengaku sangat prihatin. Menurutnya, kenyataan yang terjadi di lapangan merupakan pertanda pemerintah melalui instansi terkait tidak mampu menjamin ketersediaan elpiji.(sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook