Pesta Ulang Tahun, Puluhan Anak Keracunan

Riau | Selasa, 17 September 2013 - 10:48 WIB

Pesta Ulang Tahun, Puluhan Anak Keracunan
Sejumlah anak warga Perum PT MUP, Pelalawan harus mendapat perawatan intensif di RS Amelia Medika setelah mengalami keracunan makanan, Senin (16/9/2013). Foto: m amin amran/riau pos

LANGGAM (RP) - Niat hati ingin membahagiakan putra kesayangan yang berulang tahun, namun pesta perayaan ulang tahun itu malah menuai bencana bagi Jurianto Barunea (39), karyawan PT MUP, Langgam Kabupaten Pelalawan.

Pasalnya, puluhan warga yang kebanyakan anak-anak dan balita harus dirawat di rumah sakit akibat diduga keracunan makanan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pesta ulang tahun yang kelima anak Jurianto Barunea bernama Fakri diadakan Ahad (15/9) sekitar pukul 17.00 WIB di Perumahan PT Mitra Unggul Perkasa (MUP), Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Jurianto mengundang sekitar 75 anak-anak di pesta itu.

Namun dampak keracunan baru diketahui keesokan harinya dan puluhan warga mendapat perawatan di Rumah Sakit Amelia Medika, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Senin (16/9).

Rata-rata korban mengalami muntah-muntah, mual, mencret dan demam.

‘’Sebagai orangtua, saya hanya ingin membahagiakan putra kesayangan saya yang bernama Fakri dengan mengadakan sebuah pesta ulang tahun. Namun, saya tidak menyangka pesta ulang tahun ini malah membawa petaka bagi keluarga saya, karena saya dan para undangan yang menghadiri pesta anak saya harus mendapat perawatan intensif di RS Amelia Medika yang diduga akibat keracunan makanan,’’ terang Jurianto Barunea yang terbaring lemah di RS Amelia Medika saat dikonfirmasi Riau Pos, Senin (16/9).

Dengan berderai air mata akibat tak kuasa menahan sedih, pria berperawakan tegap berkulit hitam ini menceritakan awal kejadian naas tersebut.

Diungkapkannya, bahwa pada Ahad (15/9) sore lalu sekitar pukul 17.00 WIB, dirinya telah mengundang sebanyak 75 anak-anak.  

‘’Sekitar pukul 17.45 WIB, saya beserta istri menghidangkan menu yang telah tersaji berupa nasi lemak (nasi uduk, red) dengan lauk ikan teri, kacang goreng, dan ayam goreng beserta snack dan minuman cappucino gelas,’’ bebernya.

Pada pukul 18.20 WIB, para undangan meninggalkan rumahnya. ‘’ Namun, pada Senin (16/9) dini hari sekitar pukul 05.00 WIB, saya beserta isteri dan dua anak saya mengalami mual-mual, muntah serta mencret dan bahkan demam. Pokoknya, seluruh badan saya dan keluarga terasa sangat lemah dan terasa sangat sakit pada bagian perut seperti orang kena angin duduk. Lalu, saya membawa keluarga untuk berobat di klinik perusahaan. Tapi, alangkah terkejutnya saya, ketika berada di klinik perusahaan, ternyata sudah banyak anak-anak beserta orangtua yang menghadiri pesta ultah anak saya mengalami sakit yang serupa,’’ paparnya seraya meringis menahan sakit pada bagian perut.

Dijelaskannya, Senin pagi, korban keracunan memang berkumpul di klinik perusahaan.

‘’Namun, karena keterbatasan peralatan kesehatan, maka pada pukul 13.00 WIB, seluruh korban dirujuk ke RS Amelia Medika dengan menggunakan dua bus milik PT Asian Agri yang merupakan induk perusahaan PT MUP,’’ ujarnya seraya menyembunyikan wajah di balik bantal milik rumah sakit.

Sementara itu, Humas PT MUP Rosma Butar-Butar ketika dikonfirmasi Riau Pos mengatakan, bahwa dalam kejadian ini, pihak perusahaan merasa bertanggung jawab untuk memberikan perawatan dan penanganan kesehatan bagi para korban yang didominasi karyawan perusahaan beserta keluarga.

‘’ Ya, seluruh biaya pengobatan kita tanggulangi sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab perusahaan terhadap kesehatan para karyawan. Kita harap, semoga para korban dapat segera pulih dan kembali sehat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari sebagai pekerja diperusahaan PT MUP ini,’’ ujarnya.

Ditempat terpisah, seorang perawat RS Amelia Medika yang enggan disebutkan namanya kepada Riau Pos mengakui bahwa berdasarkan hasil diagnosis tim medis, puluhan korban ini memang mengalami keracunan makanan.

‘’Ya, berdasarkan hasil diagnosa kita, para korban ini memang mengalami penyakit akibat keracunan makanan. Namun, untuk lebih lengkapnya, bapak bisa hubungi langsung dokter yang menangani masalah ini yakni dokter Edi sebagai dokter spesialis anak dan dokter Riyan sebagai dokter remaja dan umum,’’ tutupnya.

Hanya saja, saat Riau Pos mencoba menanyakan permasalahan ini, kedua dokter tersebut tidak berada di tempat.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook