Laporan FADLI MUALLIM, Pujud
Lebih dari seribu pohon kelapa sawit rusak diamuk kawanan Gajah di kawasan kepenghuluan Air Hitam, Kecamatan Pujud dalam sepekan terakhir. Gajah itu diperkirakan migrasi dari Kabupaten Rokan Hulu. Kepenghuluan tersebut berbatasan langsung dengan Desa Rantau Benuang Sakti, Kecamatan Kepenuhan, Rohul. Lokasi terparah yang dirangsek gajah terutama di dusun I dan II.
Datuk penghulu Air Hitam Zamzami dihubungi Riau Pos, Ahad (16/9) menjelaskan, 60 persen jenis sawit yang menjadi sasaran gajah merupakan sawit berusia muda. “Rata-rata yang sedang buah pasir. Mungkin gajah mencari umbinya yang masih muda untuk dimakan,” papar Zamzami.
Saat ini kawanan gajah sudah meninggalkan Kepenghuluan Air Hitam. Diperkirakan menuju Kepenghuluan Siarang-Arang, Pujud. Zamzami mengharapkan kepada pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau untuk dapat tanggap dengan kejadian itu. “Pemerintah daerah melalui instansi terkait juga sebaiknya segera turun tangan mengatasi kian kerapnya gajah merusak tanaman warga. Di samping itu, kita mengharapkan ada bantuan bibit sawit secara cuma-cuma bagi warga yang tanamannya mengalami pengrusakan,” pinta Zamzami.
Warga dusun I bernama Germadi disebut menderita kerugian paling banyak. Remaja tersebut kehilangan 200 lebih pohon sawit yang rencananya sudah bisa didodos dalam waktu dekat. “Hal ini harus jadi perhatian semua pihak, karena mata pencaharian warga hanya pada tanaman sawit. Ke sungai tak lagi menjanjikan, begitu juga kalau menebang kayu. Bisa ditangkap polisi karena tersangkut ilegal logging. Kalau menanam sawit selalu dirusak gajah, lalu bagaimana lagi warga mencari penghidupan?” papar Zamzami sembari bertanya.
Dia gelisah karena bila tidak dilakukan tindakan penanggulangan, ada kecenderungan tempat tersebut menjadi rute lalu lintas gajah.(muh)