PEKANBARU (RP)- Hari ini diprediksi sebagai puncak arus mudik untuk jalur darat.
Diperkirakan puluhan ribu kendaraan akan melalui jalur lintas timur, barat dan antar kabupaten/kota di Riau.
Mengingat tingginya peningkatan mudik jalur darat, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau sudah memetakan titik-titik ruas jalan yang dinilai rawan di Riau, baik rawan banjir, longsor maupun kemacetan yang disebabkan jalan rusak.
Dari data hasil rapat bersama tim angkutan lebaran, jalur lintas timur dan barat yang paling banyak daerah rawan.
Untuk lintas barat yang paling rawan berada di sekitar Kelok Sembilan serta Rantau Merangin, baik longsor maupun kemacetan.
Selain itu, saat hujan, jalur tersebut rawan terjadi bencana alam seperti banjir maupun longsor.
Namun berdasarkan analisa dari BMKG Pekanbaru, cuaca menjelang pelaksanaan Idul Fitri masih cerah, sehingga diprediksi di titik yang biasa rawan longsor di Lintas Timur memasuki Kecamatan XIII Koto Kampar dan Lintas Barat, bisa sedikit aman.
‘’Diprediksi memang saat ini terjadi peningkatan jumlah kendaraan di jalur darat terutama timur dan barat. Meski beberapa daerah rawan diprediksi masih aman, namun pengendara, terutama kendaraan roda dua dan pribadi harus waspada selama perjalanan. Di luar dari akibat kondisi jalan, keamanan dan keselamatan juga harus diperhatikan pemudik, terutama jarak tempuh yang sangat jauh,’’ terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Riau, Surya Maulana kepada Riau Pos, Kamis (16/8) di kantornya.
Untuk antisipasi hal tersebut juga, Surya mengakui seluruh Dinas Perhubungan baik di Riau maupun di jalur lintas timur dan barat terus berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya.
Bahkan sesuai dengan instruksi pemerintah, pihaknya telah membentuk posko pelayanan terpadu, yang berfungsi sebagai pemantau dan pengawasan angkutan Idul Fitri.
Posko sudah mulai efektif bekerja h-7 yang lalu. Hal serupa dilakukan juga disiapkan masing-masing kabupaten/kota untuk mengefektifkan posko pemantauan angkutan Idul Fitri.
Khusus di dalam provinsi, daerah yang sangat rawan dilalui adalah ruas jalan memasuki Kota Dumai. Pasalnya, ruas jalan ini dalam perbaikan dengan jalan rigit beton.
Akibatnya, antrean panjang terjadi, baik berupa truk maupun mobil pribadi. Untuk antisipasi hal tersebut, tim mencoba melakuan langkah jalur buka tutup tujuh menit jika antreannya sudah mencapai 2 kilometer.
Selain itu, untuk kelancaran arus mudik, pada H-4 kemarin tim memberlakukan kebijakan untuk melarang kendaraan CPO dan truk balak melalui jalur jalan lintas kabupaten/kota agar tidak terjadi kemacetan yang panjang.
Untuk melakukan hal tersebut, pihak tim sudah mengirimkan surat tertulis pada perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) di Riau dan industri lainnya untuk memahami kebijakan yang dibuat pemerintah tersebut.
‘’Kita akan terus meng-update kondisi jalan dan jalur mudik di masing-masing jalur dan posko. Harapan kita kepada masyarakat yang akan melaksanakan mudik untuk benar-benar mempersiapkan diri mereka sebelum berangkat. Baik kesiapan kendaraan maupun kesiapan diri sendiri harus benar-benar diperhatikan sehinga selamat sampai di daerah tujuan,’’ pesannya.(eko)