BANGKINANG (RP) - Diperkirakan, Jumat (17/8) ini dan Sabtu (18/8) besok akan terjadi puncak arus mudik Idul Fitri jalur Riau-Sumatera Barat (Sumbar).
Kepadatan arus lalu-lintas kemungkinan akan terjadi dari arah Riau menuju Sumbar, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Kapolres Kampar AKBP Trio Santoso SH kepada Riau Pos, Kamis (16/8), di sela-sela peninjauan Pos Pam jalur Riau-Sumbar bersama rombongan Bupati Kampar H Jefry Noer dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kampar.
‘’Hari ini (kemarin, red) belum terlihat peningkatan yang kentara, dan diprediksi arus mudik akan mencapai puncaknya pada Jumat dan Sabtu. Makanya, sebelum hari puncak, dilakukan peninjauan terlebih dahulu,’’ ucap Kapolres.
Dari hasil pantauan, lanjutnya, secara umum kondisi jalan dari Bangkinang menuju Sumbar dalam kondisi bagus, dan beberapa titik yang pernah terjadi amblas sudah selesai diperbaiki. Hanya saja, untuk jalur Bangkinang-Pekanbaru masih ada beberapa titik jalan yang rusak.
Berdasarkan pantauan Riau Pos, sebagai langkah untuk antisipasi, Kamis (16/8), Kapolres bersama Bupati Kampar melakukan peninjauan memastikan seluruh Pos Pam dan personil yang bertugas telah siap di tempat yang ditentukan.
Peninjauan dimulai dari Pos Pam di simpang Kelurahan Batu Bersurat, Kecamatan XIII Koto Kampar, dilanjutkan ke pos pelayanan di Desa Pulau Godang, Kecamatan XIII Koto Kampar. Pada pos pelayanan di Pulau Godang dilengkapi dengan tenda ruang istirahat, dan juga tim medis beserta ambulans.
Setelah selesai meninjau pos di XIII Kotokampar, rombongan melanjutkan perjalanan ke Bangkinang Barat, Lapangan Merdeka Bangkinang hingga ke Kecamatan Kampar.
Dalam rangkaian peninjauan tersebut, bupati menyerahkan bantuan minuman kaleng dan air mineral serta uang tunai untuk membantu biaya berbuka puasa dan sahur untuk para personil yang bertugas.
Usai meninjau, Bupati mengatakan, secara keseluruhan Pos Pam yang didirikan sudah sangat baik, personel yang bertugas juga sudah siaga di tempat tugas masing-masing.
Namun demikian, Bupati mengimbau kepada para pemudik, untuk lebih berhati-hati, tidak berboncengan dalam jumlah banyak dengan sepeda motor, dan segera beristirahat apabila sudah lelah atau mengantuk.
‘’Bagaimanapun bagusnya persiapan Pos Pam ini, namun tentunya kelancaran arus mudik juga ditentukan oleh sikap para pemudik itu sendiri. Untuk itu, saya mengimbau agar para pemudik mematuhi aturan lalu-lintas, mengemudi dengan hati-hati dan jangan ada yang ugal-ugalan di jalan. Ingatlah, tujuan utama adalah untuk pulang ke kampung halaman bersillaturrahmi dengan keluarga,’’ ungkapnya.
Mudik Renggut 283 Nyawa
Data dari Mabes Polri menyebutkan, sepanjang lima hari sejak arus mudik mulai terjadi hingga, Rabu (15/8) lalu sudah 283 orang meninggal, 392 orang luka berat, dan 1.435 orang luka ringan. Jumlah itu diperkirakan bertambah seiring dengan meningkatnya arus mudik.
‘’Kami minta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menjaga diri di jalan. Tidak perlu tergesa-gesa yang penting sampai di tujuan,’’ kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anang Iskandar di Mabes Polri, Kamis (16/8).
Mantan Kapolwiltabes Surabaya itu menambahkan, kecelakaan paling banyak terjadi di Jawa Tengah. Yakni, 81 kejadian. Disusul kemudian di Jawa Timur sebanyak 66 kasus dan Jawa Barat (28 kasus).
Korban meninggal paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan 11 orang. Diikuti Jawa Tengah sebanyak 9 orang meninggal dan Jawa Barat (7 orang). ‘’Total kerugian material mencapai Rp4,5 miliar,’’ katanya.
Arus mudik tak hanya memicu naiknya angka kecelakaan. Tingkat kejahatan juga ikut naik. Kata Anang, ada beberapa kejahatan yang kejadiannya meningkat kentara selama momen mudik.
Itu terjadi baik yang menimpa para pemudik atau pada rumah yang mereka tinggalkan. Yang paling mencolok adalah pencurian sepeda motor.
Selama dua hari, Senin (13/8) dan Selasa (14/8), terjadi 77 kejadian.
‘’Kejadian kriminal lainnya masih ada. Di antaranya ada pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian dengan senjata api. Data-data ini adalah hasil operasi ketupat Lebaran mulai 11 Agustus sampai 15 Agustus,’’ katanya.
Kasus kejahatan tertinggi, kata Anang, terjadi di Jawa Barat dan Jawa Timur sebanyak 28 kasus. Diikuti Sulawesi Selatan dengan 24 kasus. Sedangkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur masing-masing 15 kasus.
Meskipun begitu, secara umum situasi masih kondusif. Sebab, semakin dekat ke hari raya, angkanya semakin turun.
‘’Total ada 1.729 kejahatan,’’ katanya.
Anang berharap para pemudik menjaga diri dan tetap waspada. Seringkali kendati sudah berhati-hati, mereka tetap menjadi korban karena pengendara lain yang lengah. Apalagi volume kendaraan bermotor diperkirakan meningkat drastis.
‘’Jaga diri dan keluarga agar selamat sampai di rumah,’’ katanya.(why/jpnn)