WABAH CORONA

Sekeluarga di Inhil Tertular Covid-19

Riau | Jumat, 17 Juli 2020 - 09:51 WIB

Sekeluarga di Inhil Tertular Covid-19

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kasus pasien positif Covid-19 yang merupakan satu keluarga kembali ditemukan di Riau. Kali ini, kasus pasien positif sekeluarga tersebut berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, tertularnya satu keluarga tersebut, berawal dari tracing kontak yang dilakukan dinas kesehatan terhadap pasien positif sebelumnya yakni M (23) yang juga warga Inhil.

"Satu keluarga yang tertular Covid-19 tersebut yakni F (28) yang merupakan sepupu dari pasien positif sebelumnya M. Selain F, keluarga lainnya yang tertular yakni M (27) yang merupakan istri dari F," katanya.


Selain pasangan suami istri tersebut, anggota keluarga lainnya yang tertular Covid-19 yakni P (49) yang merupakan ibu dari F. Ketiganya saat ini sudah dirawat di rumah sakit di Tembilahan.

"Kemudian di Riau juga terdapat dua penambahan pasien positif lainnya yakni I (55) warga kota Pekanbaru yang merupakan kontak erat dari pasien positif sebelumnya yakni R (26)," sebutnya.

Pasien positif selanjutnya HF (36), warga Kota Dumai yang merupakan seorang tenaga kesehatan. Hingga saat ini belum diketahui riwayat penularannya karena tidak memiliki riwayat perjalanan.

"Hp merupakan dokter, ia diketahui positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan swab massal di Dumai," sebutnya.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful membenarkan terjadi penambahan kasus positif di Dumai, kemarin. Padahal sudah 14 hari belakangan  tidak ada penambahan kasus positif di Dumai.

Satu  tambahan kasus baru ini berasal dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) di kegiatan pelatihan pengambilan swab bagi tenaga kesehatan Dumai, Senin (13/7) yang ditaja dinas kesehatan.

 Puluhan peserta pelatihan diambil swab satu orang terdeteksi Covid-19. Satu pasien positif ke-28 di Dumai adalah HF. Pasien ini merupakan salah satu anggota tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai di bagian Koordinator Pusat Pengendalian Data dan Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai.

"Satu tambahan positif baru ini merupakan hasil tes PCR terhadap tenaga kesehatan di kota Dumai, pada Senin lalu," ujar Syaiful, Kamis (16/7).

Ia mengatakan pasien ke-28 bisa dikatakan  pasien orang tanpa gejala (OTG). Hingga saat ini gugus tugas sudah melakukan  berbagai upaya untuk pencegahan dan deteksi dini.  

"Kami masih melakukan tracing kontak terhadap pasien. Tidak diketahui pasien tertular di mana, karena tidak ada perjalanan ke luar daerah," tuturnya.

Dikatakannya, tracing akan dilakukan secara masif mulai dari ring satu yakni keluarga, ring dua di tempat kerja dan ring tiga orang yang berkontak.

"Untuk kegiatan swab massal yang dilakukan semua negatif, kecuali pasien positif yang baru ini. Itu artinya tidak ada penuluran kasus di kegiatan tersebut," katanya.

Namun berdasarkan riwayat kegiatan pasien, pasien itu setelah di swab ada menghadiri kegiatan rapat evaluasi bersama forkopimda terkait Covid-19.

"Besok (hari ini, red) kami akan melakukan swab terhadap forkompimda yang hadir. Namun saat kegiatan berlangsung protokol kesehatan sangat ketat yang bersangkutan juga menggunakan masker," tuturnya.

Syaiful menjelaskan dengan bertambahnya satu pasien baru ini , maka sudah ada 28  pasien Covid-19 yang di rawat di RSUD, dengan rincian 27 sembuh dan 1 orang masih dirawat dan di isolasi di RSUD Dumai.

"Kita berharap tidak ada penularan kasus," tuturnya.

Sementara pasien HF saat dikonfirmasi mengaku jika dirinya sedang diisolasi di RSUD Kota Dumai. "Iya, ini sedang di ruang isolasi, namun kondisi klinis saya baik-baik saja," tuturnya.

HF mengaku tidak mengetahui di mana dirinya terpapar virus Corona tersebut. Karena dia tidak ada perjalanan ke luar kota. Untuk itu, dirinya berharap masyarakat benar-benar mentaati protokol kesehatan Covid-19 karena virus corona ini bisa mengenai siapa saja.

"Saya selalu berusaha semaksimal mungkin mentaati protokol kesehatan, namun tetap saja bisa terpapar," terangnya.

Ia mengatakan dirinya masih bekerja menggunakan laptop untuk menginput data terkait Covid-19 di Dumai. Ia berharap segera sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

"Saya jalani saja, memang tidak menyangka jika bisa terpapar," tutupnya.

Dua Pasien Positif Sembuh
Kabar baiknya di Riau kemarin juga tercatat ada dua pasien positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh. Yakni KA (5) dan AN (8) yang merupakan kakak beradik warga Kabupaten Kuantan Singingi.

Keduanya juga merupakan anak dari seorang tenaga kesehatan yang sebelumnya juga positif Covid-19.

"Dengan adanya dua pasien positif yang sembuh, maka total pasien positif Covid-19 di Riau yang sembuh menjadi 224. Yang masih dirawat 16 orang, 11 orang meninggal dunia sehingga total pasien positif Covid-19 di Riau sebanyak 251," paparnya.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebanyak 48 pasien, PDP negatif 2.111, PDP meninggal dunia 206 sehingga total PDP di Riau menjadi 2.365.

"Sedangkan ODP (orang dalam pemantauan, red) sebanyak 3.827 orang. ODP yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 80.940 orang," jelasnya.

Diisolasi Pascareaktif Rapid Test
Salah seorang warga Desa Sokop, Kecamatan Rangsang Pesisir, terpaksa diisolasi di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti. Adalah Tn J suspect Covid-19 karena memiliki gejala setelah menjalani rapid test dengan hasil reaktif.  Informasi tersebut dibeberkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri.

"Kami juga sudah mengambil cairan dahaknya untuk dilakukan tes swab di Pekanbaru," ungkapnya.

Fahri menegaskan bahwa Tn J adalah salah seorang jajaran pengawas pemilu Kepulauan Meranti yang mengikuti rapid test secara massal sebelum bertugas.

"Hasil tes swab akan keluar selama tiga hari. Jika masih negatif, akan dilakukan tes swab sekali lagi untuk memastikan bahwa ia benar-benar aman," ujarnya.

Sebagai upaya antisipasi, pihaknya juga telah mendatangi kediaman J untuk melakukan tracing. Di sana, pihaknya juga melakukan rapid test terhadap 7 orang kontak dengan pasien tersebut. Dan seluruhnya nonreaktif.  Kabar itu juga diakui oleh Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti Samsurizal. Dibeberkannya pasien tersebut adalah pengawas pemilihan desa dan kelurahan (PPDK). Cerita Samsurizal, informasi tersebut mereka terima setelah 143 orang panwascam dan PPDK menjalani rapid test belum lama ini.

"Hasilnya seorang pengawas desa reaktif. Tapi bukan positif Covid-19 ya. Saat ini masih di RSUD untuk menjalani pemeriksaan lanjutan," ungkapnya, Kamis (16/7) siang.(sol/hsb/wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook