INTERUPSI

THR (Taubat Hari Raya)

Riau | Senin, 11 Juni 2018 - 09:51 WIB

THR (Taubat Hari Raya)

Saat Presiden Jokowi mengumumkan kebijakan THR plus, ada tepuk tangan riuh dari para ASN meski akhirnya berangsur pasrah, apakah benar - benar akan mendapatkan “durian runtuh” jelang lebaran. Walau belum terlaksana, tak urung sorak sorai ASN memantik api kecemburuan, dinilai ada ketidak adilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebab bersamaan dengan melambungnya hutang negara, BBM, listrik dan bahan makanan meroket naik. Seperti  headline halaman pertama Riau Pos dengan judul ‘’Pegawai Honorer Gigit Jari, ASN Dapat Tiga Kali’’, yang diunggah teman Facebook Erwin Syahputra bersama Nurfizal. Dikomentar ramai ; Akibat suko menjanjikan tanpa perhitungan yang masak, sian orang berharap tulis Boyke Lefino, lalu disambut Darmayanto keadilan sosial bagi separuh rakyat indonesia, Judul dan isi berita tidak Pancasilais.# BPIP dokumentasi,sautan Idris dengan senyuman. Maknanya kebijakan THR plus membuat luka  lebih banyak rakyat.

Baca Juga :Stok Beras di Bengkalis Mencukupi

Terus seberapa banyak duit yang harus tersedia? Hitungan angka pemerintah mesti menyiapkan dana sebesar Rp35,76 triliun. Rincian dari pembayaran THR serta gaji, pensiun dan tunjangan ke-13 adalah THR gaji sebesar Rp5,24 triliun, THR tunjangan kinerja sebesar Rp5,79 triliun (kebijakan baru 2018) dan THR pensiun sebesar Rp6,85 triliun (kebijakan baru tahun 2018).

Selain itu, gaji ke 13 sebesar Rp5,24 triliun, tunjangan kinerja ke-13 sebesar Rp5,79 triliun dan pensiun maupun tunjangan ke-13 sebesar Rp6,85 triliun. Anggaran THR dan gaji ke-13 sebenarnya sudah menjadi program baku sehingga otomatis sudah ada pada buku APBD. Yang jadi blunder tatkala disertai plus tunjangan.

Contoh anggaran THR Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Dijelaskan Nandy Mulya di luar tambahan penghasilan, Provinsi Banten sudah membayarkan dari pos anggaran APBD, THR kepada sebanyak 10.077 pegawai di lingkup Provinsi Banten. Namun, THR itu tanpa komponen penghasilan tambahan pegawai negeri sipil sudah  dicairkan Senin, 4  Juni 2018 dengan  total anggaran Rp. 41,9 miliar, tanpa komponen TPPNS.

Mohon maklum penulis terpaksa mengambil contoh Provinsi Banten, sabab di rumah kita sendiri susah sekali minta data dari kepala BPKAD Riau, padahal hanya untuk analisis penulisan. Data hitungan global penulis dapat dari Plh Sekda Masperi dikatakan perlu duit Rp140 miliar untuk 8 ribuan ASN Pemprov Riau.

Terlepas dari keinginan Presiden dan beban para kepala dearah, istilah THR memang menjadi nomenklatur yang kadang membuat ramai orang ngawur. KPK melarang THR, Pemerintah justru mematenkan kegiatan tersebut.

Aliansi Jurnalis Indonesi (AJI) juga melarang pemda maupun narasumber memberikan THR kepada wartawan, sedangkan perusahaan dituntut wajib memberikan kepada karyawannya. Maka sebuah perilaku kontradiktif antara dilarang dan melarang, di sana  ada perintah di sini pula mewajibkan. Maka langgenglah THR dengan berbagai bentuk dan caranya.

Taubat Hari Raya

Menyadur dari tulisan sahabat WAG Fatahilah Jakarta, menjelang Ramadan berakhir, bagus memperkuat diri dengan THR yang dijamin tidak dilarang oleh siapapun termasuk KPK. Malahan dengan bentuk THR yang model ini, Insya Allah akan mendapatkan pahala, inilah THR singkatan dari Taubat, Husnuzhan dan Rida.

Taubat itu kembali kepada Allah SWT, Dia sudah menyatakan dekat kepada hambanya, tapi dosa demi dosa membuat diri manusia jadi merasa jauh. Dekati lagi dengan taubat, ini membuat diri bagai tidak punya dosa. Taubat harus segera lakukan jangan sampai mati bawa dosa. Di dunia, dosa membuat jadi lemah, termasuk dihadapan orang lain.

Husnudzan itu baik sangka. Ini merupakan cara berpikir dan merasa yang positif. Baik sangkalah kepada Allah SWT. Hidup ini memang ada enak dan tidak. Kalau enak, Allah dibilang sayang, bila sebaliknya Allah dibilang tidak adil.  Baik sangkalah kepada diri sendiri bahwa setiap kita mampu dan bisa lebih baik. Serta baik sangkalah kepada orang lain, ucapkan Alhamdulillah dan turut gembira atas kebaikan yang orang lain capai.

Rida itu menerima kepada Allah atas apa yang ditentukan. Terima juga apa yang diberikan Allah kepada diri kita, kalau merasa kurang terus ikhtiar lagi, yang sudah ada syukuri. Ini membuat setiap insan siap mentaati aturan Allah dengan senang hati, bukan mempertanyakan aturan, lalu mencari ayat pembenaran yang bertentangan dengan ketentuan Tuhan.  

Ramadan Mubarak, 5 hari lagi Idulfitri 1439 H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook