BELUM ADA PENINGKATAN ARUS LALIN

Layanan Kesehatan Harus Aktif 24 Jam

Riau | Senin, 17 April 2023 - 11:21 WIB

Layanan Kesehatan Harus Aktif 24 Jam
Ilusrtasi (DOK: RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyusun beberapa langkah strategis dalam rangka menghadapi mudik Idulfitri 1444 H/ 2023 M. Langkah strategis tersebut untuk membantu menjamin keselamatan masyarakat saat melaksanakan kegiatan mudik.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin melalui Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Yaneliza menjelaskan, setidaknya ada sembilan poin penting yang akan diterapkan saat mudik tahun ini.


“Pertama, kami telah membuat surat edaran Nomor 451/DINKES.4.2/1911 tanggal 10 April 2023 tentang Kesiapan Menghadapi Ramadan dan Hari Raya Idulfitri,” katanya, Ahad (16/4).

Lebih lanjut dikatakannya, Dinas Kesehatan Riau juga telah mendorong kesiapan dan kesiagaan fasilitas pelayanan kesehatan dan public safety service (PSC) 119 pada hari libur keagamaan tahun 2023 pada, jalur mudik dan jalur balik, dan jalur wisata berkoordinasi dengan lintas sektor terkait.

“Ketiga, pihaknya telah menginstruksikan kepada Dinkes Kabupaten Kota agar setiap fasilitas pelayanan kesehatan menyiapkan posko kesehatan beserta sarana dan prasarananya lengkap dengan SDM-nya,” ujarnya.

Termasuk dilengkapi dengan ketersediaan obat-obatan yang cukup, ambulans disiagakan di setiap jalur mudik yang rawan kecelakaan, termasuk di perbatasan antar kabupaten/kota dan antar provinsi, pelabuhan, bandara, terminal dan pintu exit tol selama 24 jam. Dimulai dari H-7 hingga H+7 Idulfitri 2023.

Keempat, pemerintah kabupaten/kota juga diminta untuk menyiagakan pelayanan kesehatan 24 jam di rumah sakit, terutama yang berada di lintasan jalan raya jalur mudik, dan penguatan rujukan rumah sakit sebagai antisipasi rujukan dalam kasus emergensi dan gangguan kesehatan lainnya.

Kelima, menyiapkan tim gawat darurat dan evakuasi medik untuk mengantisipasi kejadian kecelakaan lalu lintas serta kondisi darurat lainnya serta fasilitas alat kesehatan ke lokasi kecelakaan.

“Dalam SE ini juga sudah menginstruksikan agar dalam kondisi gawat darurat rumah sakit harus menolong pasien terlebih dahulu, tidak dibenarkan untuk menolak pasien dan meminta uang muka,” tambahnya.

Selain itu kabupaten kota masih tetap diminta untuk memberikan vaksinasi Covid-19 sesuai dengan ketersediaan vaksin kepada masyarakat yang memerlukan, melakukan edukasi terkait upaya antisipasi mudik melalui media sosial, pemasangan media luar ruangan, dan jalur informasi lainnya kepada masyarakat.

“Terakhir kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan masker di tempat umum, mencuci tangan pakai sabun, membawa hand sanitizer, tidak merokok saat mengemudi. Jika menempuh perjalanan jauh, pengendara diminta untuk istirahat setiap empat jam sekali dan selalu menggunakan Aplikasi SatuSehat agar mudik aman, sehat, dan selamat,” pintanya.

Sementara itu, H-7 Hari Raya Idulfitri 1444 H, arus lalu lintas (lalin) dari dan keluar Provinsi Riau terpantau belum ada peningkatan signifikan, termasuk juga di dua ruas jalan tol yang ada di Riau yakni Tol Pekanbaru-Bangkinang dan Tol Pekanbaru-Dumai.

Kasat PJR Ditlantas Polda Riau AKBP Budi Setiawan mengatakan, hingga akhir pekan pihaknya belum mendapati adanya peningkatan arus lalu lintas. “Saat ini memang masih belum terlihat adanya peningkatan volume kendaraan yang melintas di kedua tol tersebut, masih ramai lancar,” ujarnya, Ahad (16/4).

AKBP Budi memprediksi peningkatan arus kendaraan di tol akan mulai terlihat pada pekan depan. Yakni pada tanggal 19 April, di mana cuti bersama Idulfitri dimulai. Apalagi pada jalur Riau-Sumbar dan di Tol Pekanbaru-Bangkinang. “Prediksi kamipeningkatan arus kendaraan di tol itu dimulai pada 19 April mendatang,” sambungnya.

Budi mengungkapkan, pihaknya berkonsentrasi melakukan pengamanan di tol. Personel konsentrasi di tol, baik itu Tol Pekanbaru-Dumai maupun Tol Pekanbaru-Bangkinang. Sebagian lagi personel di sebar ke pos pengamanan dan pos pelayanan yang ditentukan Polda dan Polres.

Ia menguraikan, di Tol Pekanbaru-Dumai, ada 13 personel polantas yang disiagakan. Personel didukung oleh 7 unit mobil patroli. Sementara di Tol Pekanbaru-Bangkinang, ada 7 personel, dengan dukungan 3 unit mobil patroli. “Selain itu dari HK (Hutama Karya, red) ada menyiapkan mobil derek, mobil ambulans, public address untuk memberi informasi ke masyarakat, untuk mengumumkan apakah tol padat, mana jalur licin, dan sebagainya,” ungkap mantan Kasat Lantas Polresta Pekanbaru tersebut.

Mudik Lebih Awal, Hindari Kemacetan
Sementara itu, kondisi jalan tol Trans Jawa dari arah Jakarta mulai ramai. Beberapa pemudik memilih pulang kampung jauh-jauh hari. Meski jalan tol relatif masih lancar, kepadatan sudah terlihat Rest Area Palikanci KM 207 A dan Kanci Pejagan KM 228 A, Ahad (16/4).

Memasuki pukul 12.00 WIB, Rest Area Palikanci KM 207 A cukup padat. Cukup susah untuk mencari parkir di rest area yang muat untuk 700 kendaraan kecil dan 80 kendaraan besar ini. Sehingga Tim Mudik Jawa Pos harus dua kali memutar rest area untuk mencari parkir.

Musala yang disediakan manajemen rest area tampak penuh. Begitu juga kursi-kursi di tempat makan. Malah banyak juga pemudik yang menggelar tikar atau langsung duduk di rumput taman. Sebagian ada yang menikmati makan siang, sebagiannya lagi memanfaatkan untuk rebahan.  

Salah satu rombongan pemudik tersebut ada Karni, Rukinah, Darmin, dan Karsi. Mereka adalah penjual di Pasar Batu Putih, Jakarta Selatan. Tujuan mereka adalah Madiun.  “Kalau berangkat mepet lebaran pasti macet,” kata Karsi. Sehingga mereka milih cuti dari jualan di Pasar Batu Putih.

Rombongan ini sebenarnya mengangkut 13 orang. Mereka menggunakan mobil bak terbuka yang atasnya diberikan terpal. Lalu apakah duduknya akan berhimpitan? Ternyata dengan formasi tiga orang di depan dan sepuluh orang di bak belakang, kaki masih bisa selonjoran. Di dalam terpal semua penumpang tidak bisa berdiri, sebab ada “bagasi” di atas mereka. “Ini mudik pertama setelah kemarin tidak boleh mudik (karena Covid-19),” kata Rukinah.

Lalu bagaimana dengan biaya mudik travel dadakan itu? Semua penumpang patungan. Untuk tol diperkirakan sekali jalan Rp560 ribu. Belum biaya solar. Semua dibagi rata. Karni menyebut mudik bareng ini jauh lebih murah daripada naik kendaraan umum. “Sekarang tiket bus sudah Rp600 ribu,” keluhnya.

Sementara itu di Rest Area Kanci Pejagan KM 228 A juga cukup banyak pengunjung. Tim Mudik Jawa Pos sampai di rest area tersebut sekitar pukul 15.00. Rest area ini cukup terik jika dibandingkan dengan rest area sebelumnya. Tidak banyak pohon atau ruang terbuka hijau yang luas. Rest area ini bisa menampung 200 mobil kecil. Namun di bagian belakang masih tersisa lahan luas yang selama ini digunakan untuk parkir bus, truk, dan kendaraan besar lain.

Yang berbeda di rest area ini, Polresta Cirebon menyediakan tempat bermain anak yang dipenuhi mainan. Sementara ada kursi pijat di stan sebelahnya. Nailil dan Puji memanfaatkan fasilitas ini. Perjalanan dari Karawang membuat mereka lelah. Begitu juga tiga anaknya.

“Ada tempat bermain anak ini cukup membantu. Anak saya yang kecil sampai tidak mau pulan,” kata Nailil. Mereka berdua bergantian menunggu anak karena ingin menikmati kursi pijat.

Perempuan 34 tahun itu merasa beruntung karena dapat cuti panjang. Tujuh hari cuti bersama dan tiga hari ambil cuti tahunan. Sehingga mereka sekeluarga bisa pulang jauh-jauh hari sebelum lebaran. ”Tujuan saya ke Kebumen. Kalau nanti pulangnya, lalu macet, anak-anak pasti rewel,” ucapnya. Selain itu, mereka juga ingin memanfaatkan diskon tariff tol sebesar 20 persen yang bisa dinikmati kemarin hingga besok (18/4).

Padal Tim Urai Rest Area KM 228 A  Iptu Mei Hadi Kusuma menuturkan jika mulai banyak pemudik. Sejauh ini, pemudik yang datang kebanyakan pada saat jam salat dan sahur. “Namun belum sampai padat sekali. Mungkin tanggal 18 atau 19 nanti baru padat,” tuturnya.

Yang dia khawatirkan, pemudik yang tidak bisa masuk rest area akan nekat parkir di bahu jalan tol. Terutama pada saat berbuka dan sahur. Menurutnya itu berbahaya. “Kalau rest area penuh, bisa keluar tol. Yang terdekat sini adalah exit tol menuju Ciledug. Di sana ada SPBU dan rumah makan juga,” ujarnya.

Perjalanan ke Sumatera juga terlihat mengalami lonjakan. Di Pelabuhan Merak, penumpang jalan kaki maupun yang membawa kendaraan mulai banyak. Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan mulai kemarin pagi tercatat total reservasi pada H-7 hingga H-1 dari Merak menuju Bakauheni sebanyak 28.536 kendaraan. Reservasi tertinggi pada 19 April atau H-3 Idulfitri, yakni sebanyak 3.628 kendaraan.

Berdasarkan data Posko Merak, periode 15 hingga 16 April, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 37 unit kapal.  Adapun realisasi total penumpang mencapai 74.104 orang atau naik 72 persen persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu.

“Peningkatan dapat terlihat dari pemudik pejalan kaki. Tercatat, jumlah pejalan kaki pada H-7 sebanyak 4.696 orang atau naik 129 persen dibandingkan periode sama tahun lalu,” ucapnya. Dia merasa bersyukur karena banyak pemudik yang lebih memilih pulang kampung lebih awal.(sol/nda/lyn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook