Isu Suap Mutasi Akan Didalami

Riau | Selasa, 17 April 2012 - 08:34 WIB

Laporan MARRIO KISAZ dan AGUSTIAR, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Berkembangnya isu suap dalam proses mutasi Pemprov Riau beberapa waktu yang lalu mendapat perhatian Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mambang Mit mengaku belum mendapatkan informasi secara detail tentang hal tersebut. Kendati demikian, dia menginstruksikan pihak terkait untuk menindaklanjuti informasi tersebut.

‘’Informasi itu akan kita teliti. Idealnya proses mutasi dilakukan secara proporsional, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,’’ papar Wagub kepada Riau Pos, Senin (16/4).

Sebagai langkah konkret, dia menginstruksikan Badan Inspektorat untuk menindaklanjuti informasi tentang dugaan penyuapan mutasi itu. Upaya ini dilakukan agar tidak menimbulkan fitnah dan imej yang buruk tentang instansi pemerintahan.

Saat ditanyakan mengenai waktu pendalamanan tentang informasi tersebut, dia mengaku belum dapat memastikannya. ‘’Ya semakin cepat semakin baik. Kita tunggu saja,’’ imbuh Wagub.

Bantah Suap

Menanggapi itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Riau, Zaini Ismail memilih tidak berkomentar banyak. Menurutnya, semua informasi itu tidak benar dan merupakan fitnah.

‘’Tidak ada suap atau apapun itu. Semua itu tidak benar, kita tentunya melakukan dengan mengacu pada aturan dan ketentuan yang berlaku. Bahkan dengan persetujuan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat),’’ tegas Zaini.

Siap Lapor Inspektorat

Sementara itu, salah seorang pegawai Pemprov Riau, Indra Sahnun Lubis menyebutkan, pihaknya siap melaporkan adanya suap dan jual beli jabatan ke Inspektorat. Jual beli jabatan ini disebutnya dilakukan oleh oknum di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau. Dia juga menilai, mutasi yang dilakukan tidak berdasar.

‘’Ada yang mengatakan kepada saya bahwa mutasi yang dilakukan pekan lalu itu sarat dengan jual beli. Seseorang diminta sejumlah uang untuk menempati jabatan tertentu,’’ kata Indra kepada Riau Pos, Senin (16/4) via telphone.

Lebih lanjut dikatakannya, dugaan itu diperkuat dengan adanya pegawai dengan golongan III B yang masa kerjanya belum cukup sudah bisa duduk di salah satu Kasubag di Dishub Riau. Padahal, sebenarnya itu tidak boleh.

‘’Kalau saya menilai mutasi ini lebih kepada pembunuhan karakter. Sebab, penempatan tenaga baru pun tidak sesuai dengan background-nya. Artinya banyak yang menyalah. Bagi saya kalau saya bermasalah tidak masalah dipindahkan,’’ sebutnya.

Malah Indra menegaskan, ada pejabat lain yang bermasalah, malah tidak tersentuh mutasi. ‘’Dengan masalah ini, saya akan melaporkannya secara resmi ke Inspektorat secepatnya. Saya juga berharap bagi para pejabat yang terkena mutasi kemarin saya ajak untuk bersama menuntut hak, agar semua bisa jelas, mari kita perjuangkan nasib kita,’’ ujarnya.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook