WARGA DIIMBAU PERBANYAK AKTIVITAS DALAM RUMAH

Riau Siaga Darurat Satu Bulan

Riau | Selasa, 17 Maret 2020 - 10:49 WIB

Riau Siaga Darurat Satu Bulan
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja Sungai Duku Elvi Syukriwati memeriksa suhu tubuh penumpang dari Siak yang tiba di Pekanbaru, Senin (16/3/2020).(RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- VIRUS corona mewabah dan mengkhawatirkan semua pihak di Indonesia. Menindaklanjuti hal itu, Pemprov Riau bersama pemerintah kabupaten/kota membentuk gugus tugas dalam rangka percepatan penanganan virus corona di Bumi Lancang Kuning.

Pembentukan gugus tugas yang diketuai langsung Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar tersebut dilakukan dalam rapat terbatas (ratas) bertempat di Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin (16/3). Turut hadir dalam ratas tersebut adalah forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) Riau.


"Dengan hadirnya para bupati/walikota dan forkopimda tersebut, diharapkan semua bisa satu pemahaman terkait penanganan virus corona ini. Termasuk juga pihak swasta," kata Gubri.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri juga meminta para bupati/wali kota agar menyampaikan kepada masyarakat bahwa pada saat situasi dan kondisi saat ini, diharapkan masyarakat lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.

"Kami juga sudah minta, kegiatan keramaian dalam bentuk apapun dihentikan dulu. Hal ini agar mengurangi penyebaran virus jika ada yang positif. Di lingkungan Pemprov Riau sendiri, kegiatan rapat-rapat juga kemungkinan tidak akan ada lagi dalam waktu dekat ini," ujarnya.

Terkait kebijakan kerja di lingkungan Pemprov Riau, apakah akan diterapkan PNS kerja dari rumah, Gubri mengaku belum diterapkan. Karena pihaknya saat ini sedang melakukan inventarisasi mana PNS yang bisa bekerja dari rumah dan mana yang tidak.

"Belum kami terapkan karena masih diinventarisir. Karena ada juga pegawai yang tidak bisa bekerja dari rumah. Misalnya petugas Badan Pendapatan Daerah, kemudian juga para petugas rumah sakit," sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Gubri juga mengatakan saat ini Pemprov Riau sudah menetapkan status siaga darurat nonalam akibat corona hingga sebulan kedepan. Dengan status itu, diharapkan penangangan virus corona dapat lebih cepat dilakukan karena bisa melibatkan banyak pihak.

"Kami juga mengacu pada pemerintah pusat, di mana di pusat juga sudah menetapkan status itu," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sejak tanggal 3-15 Maret, pasien suspect corona di Riau berjumlah 17. Dari total pasien tersebut, sembilan di antaranya sudah dinyatakan negatif corona. "Tapi meskipun sudah ada yang negatif, masih ada pasien yang belum dipulangkan karena masih perlu dilakukan pemantauan. Jadi totalnya hingga saat ini ada 11 yang masih dirawat," jelasnya.

Ke-11 pasien tersebut, dipaparkan Mimi yakni empat orang dirawat di RSUD Arifin Achmad, satu orang di Rumah Sakit Ibnu Sina, satu orang di Awal Bross, Eka Hospital dua orang dan di Bengkalis dua orang dan di Tembilahan satu orang.  "Jadi ada enam pasien suspect yang baru, mereka semuanya dari Pekanbaru. Untuk itu, mereka tersebar di beberapa rumah sakit swasta di Pekanbaru. Karena RSUD Arifin Achmad hanya bisa menampung empat pasien," sebutnya.

Mimi menjelaskan, salah satu dari pasien suspect yang baru tersebut merupakan mahasiswa yang kuliah di Riau, namun Bekewarganegaraan Malaysia. Beberapa waktu lalu, yang bersangkutan pulang ke Malaysia dan saat kembali ke Pekanbaru, suspect corona sehingga harus dirawat.

"Kemudian ada juga yang pulang umrah, sempat transit di Malaysia. Ada juga yang baru pulang dari Jogjakarta dan Jakarta," jelasnya.

Disemprot Disinfektan, Dua Layanan Publik Tetap Buka
Dua fasilitas layanan publik milik Pemko Pekanbaru tetap buka, Senin (16/3). Untuk mencegah virus corona (Covid-19), di sini penyemprotan disinfektan sempat dilakukan pada pagi harinya. Fasilitas layanan publik yang dilakukan penyemprotan disinfektan adalah Mal Pelayanan Publik (MPP) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Keduanya terletak di Kompleks MPP Pekanbaru eks kantor Walikota Jalan Sudirman.

Pantauan di lokasi, penyemprotan dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB. Tampak tiga orang petugas dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) ditugaskan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru di sana. Lokasi awal yang dilakukan penyemprotan adalah MPP Pekanbaru. Selama penyemprotan dilakukan, lokasi steril dari masyarakat yang datang mengurus perizinan. Setelahnya giliran Disdukcapil yang juga disemprot. Keseluruhan penyemprotan disinfektan memakan waktu sekitar satu jam.  Selama penyemprotan berlangsung, warga baik yang akan mengurus perizinan maupun administrasi kependudukan ramai menuggu di luar.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru H Muhammad Jamil MAg MSi di lokasi mengatakan, sterilisasi dilakukan sesuai instruksi Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT.  "Kami lakukan sebagai pencegahan penyebaran Covid-19," kata dia.

Penyemprotan dan sterilisasi dilakukan juga untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Hal ini agar pengunjung tidak khawatir datang ke MPP Pekanbaru. "Bagaimana lingkungan di MPP bisa steril dan masyarakat yang hadir bisa nyaman. Juga kami yang beri pelayanan juga nyaman," imbuhnya.

Pihaknya, kata Jamil lagi, selain melakukan penyemprotan,  juga menyediakan hand sanitizer bagi masyarakat.’’Ada empat hand sanitizer diletakkan. Dua di MPP dan dua di gedung Disdukcapil. Jadi masyarakat bisa langsung membersihkan tangan saat akan mengurus pelayanan,’’ paparnya.

Guru dan TU Tetap Bertugas seperti Biasa
Dalam pada itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal  mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah, guru dan TU  untuk tetap melaksanakan tugas seperti biasa.

"Guru tetap hadir di sekolah melaksanakan tugas seperti biasa," katanya.

Di Pekanbaru saat ini sekolah untuk tingkat SMP, SD, TK hingga PAUD memang ditiadakan dan siswa diminta belajar di rumah. Sekolah dan guru dalam melaksanakan tugas memberikan pelajaran bisa menggunakan aplikasi Google Classrom, WhatsApp Group mata pelajaran, rumah belajar Kemendikbud, ruang guru dan jenis pembelajaran online lainnya.

"Ini sesuai instruksi bapak wali kota yang meminta sistem belajar tatap muka di sekolah dialihkan ke rumah dengan sistem e-learning terhitung 16 hingga 29 Maret guna mengantisipasi penyebaran virus corona," urainya.

Proses Belajar Mengajar Lumpuh
Aktivitas belajar-mengajar di Kota Dumai terhambat akibat virus corona. Pemko Dumai langsung mengambil langkah antisipasi dengan cara merumahkan peserta didik hingga 30 Maret mendatang. Itu guna mencegah terjadinya penyebaran virus yang saat ini sedang jadi perhatian serius. Tidak hanya, Paud, TK, SDN dan SMP. Termasuk tingkat SMA sederajat hingga perguruan tinggi  juga meniadakan proses belajar mengajar tatap muka.  Bahkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2020 tingkat SMA sederajat di Kota Dumai di batalkan.Padahal sesuai jadwal UNBK di gelar pada, Senin (16/3) pagi.

Berdasarkan pantauan Riau Pos para peserta didik langsung dijemput orangtua. Beberapa peserta didik juga terlihat menunggu jemputan orang tua. "Tadi pagi kami mendapatkan informasi dari Disdikbud Kota Dumai terkait meliburkan peserta didik," ujar Kepala SD Binsus Kota Dumai, Abdullah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Dumai, Dedy membenarkan seluruh sekolah diliburkan mulai 16 hingga 30 Maret.  "Disdik Dumai memutuskan untuk mengganti kegiatan belajar mengajar yang awalnya di kelas, menjadi di rumah," tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Dumai Zulkifli AS menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Dumai mensiagakan seluruh puskesmas dan saling berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun instansi vertikal lainnya

"Khusus untuk RSUD Kota Dumai agar terus meningkatkan kesiap siagaan personel guna mengantisipasi kemungkinan penanganan pasien akibat virus Covid-19," ujar Kadiskominfo Kota Dumai, Fauzan mewakili Wali Kota.

Suhu Penumpang Dicek
Kapal penumpang datang dan berlabuh di Pelabuhan Sungai Duku. Petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kota Pekanbaru langsung mengecek suhu tubuh penumpang dengan alat cek kesehatan. Semua penumpang harus dipastikan suhunya tidak mencapai 38 derajat celcius. Penumpang yang telah selesai dicek dan dipastikan suhunya, baru bisa melenggang meninggalkan petugas. Sebanyak lima belas penumpang dari Siak tujuan Pekanbaru pun rampung diperiksa.

Pengecekan suhu tubuh penumpang terjadi sejak adanya wabah virus corona. Sehingga segala sektor diperketat seperti bandara, terminal maupun pelabuhan. Mulai dari menyediakan hand sanitizer maupun pengecekan suhu badan.

Kepada Riau Pos, Kepala UPT Pelabuhan Sungai Duku Atria Idrussalam A.MTRD mengatakan, kebijakan ini diambil  sesuai instruksi Gubernur Riau H Syamsuar, Wali Kota Pekanbaru Firdaus, dan Kadishub Yuliarso tentang pencegahan virus corona selama 14 hari ke depan.

"Atas arahan tersebut kami mengupayakan untuk mendeteksi dini pada penumpang yang turun dari kota lain seperti Selatpanjang dan Siak. Kebetulan yang sudah kami lakukan pagi ini (kemarin, red) penumpang yang datang dari Siak," sebutnya.

Dikatakan Atria, sebagai pusat pelayanan publik dan transportasi, pihaknya terus melakukan antisipasi dengan bekerja sama berbagai pihak.  "Hasil pemeriksaan dari kapal Siak Wisata Ekspres menunjukan belum adanya pasien yang terjangkit suspect corona," terangnya.(sol/ali/hsb/s/ted)

Laporan: TIM RIAU POS









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook