PELALAWAN

Banjir Dua Meter Terjang

Riau | Kamis, 17 Maret 2016 - 09:02 WIB

PELALAWAN (RIAUPOS.CO) - Sambungan dari hal. 21 kemarin. Sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu dini hari (16/3), banjir berhasil sekurangnya merendam 300 rumah di dua desa di Logas Tanah Darat, masing-masing Desa Rambahan dan Desa Perhentian Luas.

Tidak berlangsung lama, banjir yang datang mendadak ini sekitar pukul 16.00 WIB, di wilayah LTD mulai surut. “Sudah surut. Kalau di Rambahan ada yang setinggi 2 meter.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tapi kalau di Perhentian Luas sekitar satu meter lah ketinggian air,” kata Camat LTD, Novrion SSos, terpisah.

Sungai Batang Pangean yang hulunya ada di wilayah LTD bermuara ke Sungai Kuantan di wilayah Pangean. Terjangan air terus mengalir.

Surut di hulu, air pasang di hilir. Sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu kemarin, giliran desa-desa di Pangean yang diterjang banjir bandang.

Sejumlah rumah di Pangean akhirnya terendam, di antaranya di Desa Pasarbaru, dan di Desa Koto Tinggi Pangean serta Desa Pulau Desa Pangean.

Diperkirakan ada sekitar 100 rumah warga yang terendam. “Ini banjir bandang yang terparah sejak tiga tahun lalu akibat air Sungai Batang Pangean yang meluap,” kata Camat Pangean Mahviyen Trikon Putra.

Tidak hanya rumah-rumah warga, pagar beton sepanjang 100 meter yang berdiri kokoh di SMAN 1 Pangean rubuh diterjang banjir hebat itu.

Tidak butuh waktu lama, dalam waktu sekitar 2 jam, seluruh lokal di sekolah yang berdiri di Desa Koto Tinggi itu terendam dengan ketinggian setinggi lutut orang dewasa.

“Iya, pagarnya rubuh, seluruh lokal terendam. Alhamdulillah semua dokumen berharga kita selamatkan,” kata Kepala SMAN 1 Pangean.

Tak ada yang menyangka, proses belajar mengajar di SMAN 1 Pangean harus dihentikan akibat terjangan banjir yang datan tiba-tiba. Rubuhnya tembok beton di sekolah itu menyisakan kisah di kalangan para siswa dan siswi.

Tengah asyik belajar, tembok rubuh mengeluarkan suara dentuman keras, sehingga para siswa panik dan berteriak histeris melihat terjangan banjir yang begitu cepat menjebol tembok sekolah.

“Tembok yang rubuh itu suaranya keras, sehingga siswa panik dan berlarian ke luar lokal,” ujar salahseorang guru yang ada di sekolah tersebut.(jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook