TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), maka lulusan Sekolah Menegah Kejuruan(SMK) harus siap bersaing. Karena pada masa itu tenaga kerja dituntut lebih profesional. Dengan demikian diperlukan sumber daya manusia (SDM) siap pakai. Artinya tantangan serius bagi sekolah-sekolah kejuruan agar mampu membenahi bidang kompetensi yang siap bersaing.
“Kalau tidak demikian, maka lulusan SMK kita akan ketinggalan dan tidak mampu bersaing,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir H Saefuddin Hamdan, saat membuka Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMK di Tembilahan, Selasa (16/2).
Di suatu sisi MEA akan memberikan dampak posisitif bagi pertumbuhan ekonomi. Kemudian di sisi lainnya, MEA dapat menjadi momok menakutkan dalam dunia kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. “SMK dituntut sesuai visi-misi. Lulusan SMK bisa dan siap menjadi tenga kerja profesional sebagai mana kompetensi yang dimiliki,” tukasnya .
Di Kabupaten Inhil terdapat banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja. Faktanya banyak tenaga kerja bukan berasal dari anak-anak lokal. Lalu harus ada terobosan yang dilakukan sekolah agar perusahaan dapat menggunakan lulusan SMK.
“Pihak sekolah meski lebih aktif menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan. Atau cari solusi lain yang bisa menggugah minat perusahaan untuk melirik tamatan SMK,”sarannya.
Selain itu, tidak lama lagi siswa akan menghadapi UN maka dari itu sekolah sedini mungkin harus lebih siap.(adv)