100 HEKTARE CAGAR BIOSFER TERBAKAR

Jika Udara Tak Sehat, Sekolah Tetap Libur

Riau | Senin, 17 Februari 2014 - 11:06 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Alat pengukur udara indeks standar pencemaran udara (ISPU) yang terpajang di persimpangan traffic light Jalan Soekarno Hatta-Tambusai menunjukkan bahwa kualitas udara di daerah itu dalam kondisi tidak sehat. 

Hal ini diakibatkan masih tebalnya kabut asap kiriman akibat karhutla dari kabupaten/kota di Riau

Asap yang terjadi di Riau dalam dua hari terakhir antara lain dipicu terbakarnya kawasan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukitbatu. Sedikitnya 100 hektare hutan terbakar di kawasan tersebut.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akibat asap yang belum reda, Pemko Pekanbaru masih meliburkan siswa untuk bersekolah. Jika sebelumnya Jumat-Sabtu (14-15/2) lalu Pemerintah Kota (Pemko) meliburkan TK, PAUD, dan SD kelas 1, 2 dan 3, maka untuk Senin (17/2) kemungkinan ini masih berlaku. 

‘’Kami tentu tidak ingin mengambil risiko. Jika memang kondisi udara dari ISPU menyebutkan bahwa kualitas udara tidak sehat, maka TK PAUD dan SD 1,2,dan 3 masih kami liburkan. Kami melihat kondisi cuaca besok (Senin, red),’’ ungkap Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT kepada Riau Pos, Ahad (16/2).

Tidak hanya itu, Firdaus juga mengimbau kepada masyarakat Pekanbaru, khususnya yang mempunyai anak balita, atau anak kecil untuk tidak berlama-lama di luar rumah, atau diusahakan tidak bermain di luar rumah. 

‘’Kalau pun harus beraktivitas di luar ruangan atau luar rumah maka pakailah masker. Supaya dapat terhindar hirupan udara yang tidak sehat,’’ ujarnya.

Sementara itu, Direktur RS Awal Bros Panam dr Mutiara Arcan juga menegaskan kepada masyarakat tidak hanya di Pekanbaru, namun untuk daerah di provinsi yang terkena dampak asap ini disarankan untuk tidak berlama-lama berada di luar ruangan yang dipenuhi asap.

‘’Apalagi untuk anak di bawah usia 14, ini sangat rentan dengan penyakit. Begitu juga orangtua di atas 55 tahun. Maka penggunaan masker sangat dianjurkan jika berada di luar. Sementara untuk anak-anak perlu dicegah untuk berada di luar rumah,’’ tutur Mutiara. Dijelaskannya, sistem kekebalan tubuh anak umur di bawah 14 tahun ini cukup berisiko. ‘’Namun semuanya tergantung dengan daya tahan tubuh dan juga pola makan dan istirahat dalam menghadapi cuaca buruk saat ini. Karena faktor ini sangat mempengaruhi,’’ ungkapnya.

Anak-anak mesti pakai masker, kata Mutiara Arcan karena ini dapat melindungi dari masuknya partikel udara yang tidak sehat masuk ke tubuh melalui hidung.

Sedangkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara SSK II Pekanbaru memonitor, untuk Provinsi Riau masih terdapat 82 titik panas (hot spot). Berdasarkan monitoring satelit Terra/Aqua, terdapat di Bengkalis 35 titik, Kepulauan Meranti 10, Inhil 2, Pelalawan 10, Siak 5, Rohil 10 dan Dumai 10.  

‘’Bengkalis mendominasi untuk penyebaran titik api. Untuk up date Ahad sore kemarin, di kabupaten ini terdapat 35 titik,’’ kata Kepala Stasiun BMKG, melalui Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi.

Disebutkannya, untuk pulau Sumatera secara keseluruhan itu terdapat 118 titik. ‘’Jadi kabut asap yang terjadi saat ini masih pengaruh kebakaran hutan dan lahan. Baik dari Provinsi Riau sendiri maupun kiriman dari provinsi tetangga,’’ jelasnya lagi.

Cagar Biosfer Terbakar
Hampir 100 hektare lahan cagar biosfer terbakar. Pantauan Riau Pos dari udara Sabtu (14/2) kemarin, kepulan asap putih terlihat jelas dari lahan yang terbakar. 

Lahan yang terbakar tersebut umumnya masih berada di pinggiran kawasan Cagar Biosfer yang berada di Kabupaten Siak. 

Antisipasi terhadap karhutla di kawasan ini harus dilakukan secepatnya. Karena jika dibiarkan bukan tidak mungkin akan mengancam kawasan inti Cagar Biosfer tersebut. 

Pantaun udara yang dilakukan Riau Pos bersama Manager Humas PT IKPP, Nurul Huda dilakukan selama hampir 1,5 jam dengan melihat tiga titik kebakaran.

 ‘’Sampai hari ini lahan-lahan yang dimiliki perusahaan kami tidak ada yang terbakar. Di setiap lahan, perusahaan sudah menyiagakan tim pemadam. Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kebakaran yang terjadi di areal kami,’’ paparnya. (gus/guh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook