CHAIRMAN RIAU POS GROUP, H RIDA K LIAMSI

”Bersiap Jadi Kapal Induk Inspirasi”

Riau | Jumat, 17 Januari 2014 - 09:52 WIB

 ”Bersiap Jadi Kapal Induk Inspirasi”
Ilustrasi: Aidil/Iwe/Riau Pos

Selama 23 tahun berkiprah, Riau Pos telah tumbuh menjadi sebuah perusahaan dengan anak perusahaan yang banyak. Riau Pos pun telah memberi banyak inspirasi bagi masyarakat dengan tagline-nya “Bangun Negeri Bijakkan Bangsa”. Kini Riau Pos bersiap menularkan inspirasi itu bagi anak-anak perusahaannya.

Laporan M AMIN, Pekanbaru mamin@riaupos.co

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ibarat sebuah kapal, Riau Pos adalah sebuah kapal induk yang sangat besar, yang di dalamnya terdapat ribuan personel, peralatan tempur, hingga super jet.

Terdapat 23 media cetak di bawah kapal induk bernama Riau Pos ini, tujuh televisi, satu radio, dan beberapa perusahaan lain, termasuk percetakan serta toko buku.

Dari sebuah koran beroplah 2.500 eksemplar perhari, kini Riau Pos telah berkembang menjadi koran dengan anak-anak perusahaan yang beroplah 200 ribu eksemplar perhari.

Menurut Chairman Riau Pos Group,  Rida K Liamsi, seharusnya oplah Riau Pos di awal terbit hanyalah 1.000 eksemplar. Tapi saat itu, 17 Januari 1991, Riau Pos “tertolong” dengan peristiwa Perang Teluk, sehingga oplah koran ini di awal terbit mencapai 2.500 eksemplar.

Dari hari ke hari, terjadi perkembangan yang relatif cepat pada koran ini. Perkembangan yang signifikan ini tak lepas dari usaha Riau Pos untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat, terutama dengan tagline-nya “Bangun Negeri Bijakkan Bangsa”.

“Riau Pos saat ini telah menjadi kapal induk dan jangkar bagi anak perusahaan lainnya. Riau Pos telah menjadi inspirasi bagi masyarakat dan akan menjadi inspirasi bagi anak-anak perusahaan lain agar berbuat serupa,” ujar Rida K Liamsi, Senin (13/1).

Salah satu sumber inspirasi yang dibangun Riau Pos sejak awal adalah membangun tapak-tapak kebudayaan di Riau. Kebudayaan, menurut Rida, harus diperjuangkan dan harus dibangun. Sebab, jika tidak, ia perlahan dapat pudar dan mati.

Riau Pos mengambil peran itu karena perusahaan ini melihatnya sebagai tugas sejarah yang harus diemban. Kebudayaan tak bisa tumbuh dengan sendirinya, tapi harus diberi pupuk, disuburkan dan terus digaungkan.

Hanya dengan kekuatan politik atau ekonomi hal itu bisa terwujud. Rida mencontohkan geliat budaya Melayu, antara lain, dengan momentum Gurindam Dua Belas Raja Ali Haji yang tak hadir dengan sendirinya.

Ada kesungguhan dari Kerajaan Melayu ketika itu untuk menghidupkan kebudayaan, sehingga ia bisa berkembang. Saat ini, selain power atau kekuasaan politik, yang diperlukan untuk menumbuhkan kebudayaan itu adalah kekuatan ekonomi.

Riau Pos terpanggil untuk tugas kebudayaan ini dan menjadikannya sebagai bagian dari CSR (corporate social responsibility) bagi publik.

Salah satu upaya konkret yang dilakukan Riau Pos adalah dengan memberikan Anugerah Sagang. Anugerah Sagang yang saat ini telah memasuki tahun yang ke-18 (2013) merupakan kontribusi konkret Riau Pos bagi kebudayaan Melayu.

“Walaupun yang bergerak adalah Yayasan Sagang, tapi tetap ini prakarsa dari Riau Pos. Ini yang akan dipertahankan dan dikembangkan,” ujar Rida.

Bagi Rida, Riau Pos tak hanya menjadi perusahaan yang berbisnis surat kabar. Kontribusi bagi kebudayaan merupakan aspek penting selain bisnis.

Makanya, selain menyelenggarakan Anugerah Sagang setiap tahun, Riau Pos melalui Yayasan Sagang juga melakukan langkah-langkah kebudayaan lain, antara lain menyelamatkan Akademi Kebudayaan Melayu Riau (AKMR) yang kini menjadi STSR (Sekolah Tinggi Seni Riau).

Riau Pos juga menjadi motor penggerak bagi lahirnya Hari Puisi Indonesia, 26 Juli 2013, yang diambil dari hari lahirnya penyair nasional, Chairil Anwar. Helat ini dideklarasikan pada November 2012 lalu dan diperingati mulai pertama kalinya pada 26 Juli 2013.

“Kini, apa yang dilakukan Riau Pos akan menjadi acuan bagi anak-anak perusahaan lainnya,” ujar Rida.

Langkah awal yang dilakukan adalah di Tanjungpinang lewat anak perusahaan Batam Pos dan Tanjungpinang Pos. Pada 31 Januari 2013, surat kabar ini mengadakan Festival Sungai Carang di Tanjungpinang.

Kegiatan budaya ini diagendakan akan menjadi festival tahunan untuk menggaungkan budaya Melayu di Tanjungpinang.

Sebenarnya, kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian hari jadi Tanjungpinang ke-230 pada 6 Januari 2014. Festival Sungai Carang adalah rangkaian awal dari kegiatan menyambut HUT Tanjungpinang dan dilaksanakan terus selama sepekan menjelang tanggal 6 Januari.

   Selain Festival Sungai Carang, Riau Pos Group di Kepri juga akan mengadakan kegiatan seni budaya semacam Anugerah Sagang. Formatnya akan mengacu pada Anugerah Sagang, tapi dengan kemasan yang agak berbeda. Direncanakan kegiatan itu akan dilakukan pada 2014 ini.

“Riau Pos Group harus membangun tapak-tapak yang berkontribusi bagi kebudayaan, termasuk di Kepulauan Riau,” ujar Rida.

Setelah Kepri, ada wacana untuk mengembangkan agenda kebudayaan serupa di Sumatera Barat (Sumbar). Hanya saja, kemungkinan besar formatnya akan berbeda dengan Anugerah Sagang atau anugerah kebudayaan yang akan dibuat di Kepri. Bentuknya bisa semacam pemberian anugerah, festival, atau format lainnya.

Setelah Sumbar dengan Padang Ekpres-nya, agenda serupa juga akan dibuat di Sumatera Utara (Sumut) lewat anak perusahaannya, Sumut Pos, tapi dalam waktu yang belum ditentukan.

 “Semua anak perusahaan didorong untuk melakukan upaya membangun kebudayaan ini. Walaupun mungkin hadiahnya kecil, tapi kalau ia berjalan rutin, pasti akan dikenang masyarakat. Dan yang lebih penting, ini berkontribusi besar bagi kebudayaan,” ujarnya.

Riau Pos yang kini berkembang menjadi beberapa divisi regional (divre), yakni Pekanbaru, Batam, Padang, dan Medan diharapkan terus memberikan kontribusi bagi pencerdasan masyarakat dan pencerahan.

Sejauh ini, Riau Pos telah menjadi media yang menjadi teladan bagi anak perusahaan lain. Pada grup Jawa Pos, Riau Pos selalu masuk dalam lima besar di luar Jawa Pos sendiri.

Empat lainnya adalah Kaltim Pos (Samarinda), Fajar (Makassar), Sumatera Ekspres (Palembang), dan Rakyat Merdeka (Jakarta).

“Sebenarnya anak grup Riau Pos yakni Batam Pos juga termasuk lima besar sebagai koran berkinerja dan oplah terbaik,” ujarnya.

Beri Optimisme

Rida menjelaskan, Riau Pos adalah sebuah media yang telah dan akan terus memberikan optimisme, harapan, dan motivasi kepada masyarakat di tempat dia tumbuh dan berkembang. Harapan dan optimisme ini perlu agar masyarakat penuh dengan asa dalam menyongsong kehidupan.

Banyak aspek kehidupan yang membangkitkan optimisme ini yang diangkat Riau Pos. Dengan demikian, masyarakat tak melulu didedahkan dengan keputusasaan.

“Ini tugas Riau Pos sekarang dan ke depan, termasuk bagi anak-anak perusahaan. Bangkitkan terus optimisme masyarakat,” ujar Rida.

Membangkitkan optimisme masyarakat itu, ujarnya, bisa lewat liputan, diskusi, opini, atau berbagai seminar yang ditaja atau dibantu Riau Pos dalam penyelenggaraannya.

Ada juga yang merupakan hasil usaha Riau Pos, misalnya festival, anugerah, dan lainnya. Tujuannya tak lain agar masyarakat selalu berpikir optimis, lebih cerdas, dan lebih bersemangat.

“Semua yang membangkitkan optimisme harus didorong dan diberi ruang. Ini seperti filosofi Pak Dahlan Iskan yakni kerja, kerja, kerja,” ujarnya.

Negeri ini, ujar Rida lagi, harus dibangun dengan optimisme dan kerja, kerja, kerja itu, tidak dengan unjuk rasa atau perbuatan anarkis.

Unjuk rasa tak menyelesaikan persoalan karena tidak konstruktif. Riau Pos memiliki kebijakan, bahwa hal-hal yang baik, cara-cara yang baik, inovatif, baru, hal-hal yang optimis harus dikemukaan dan diberi laluan.

“Riau Pos harus selalu yang terdepan dalam membangun optimisme untuk hari depan yang lebih baik,” ujar Rida.

Banyak upaya konkret Riau Pos Group yang dilakukan untuk menggalang optimisme masyarakat. Beberapa di antaranya bahkan cukup spektakuler dengan meraih predikat rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Di antara kegiatan itu adalah tari Melayu massal yang diikuti 22 ribu orang. Hal lainnya adalah mendorong tumbuh dan kembangkan kehidupan masyarakat melalui olahraga, misalnya sepakbola, mengadakan berbagai acara untuk anak muda, memberi motivasi ekonomi, mendorong seminar kewirausahaan, dan lainnya.

Di sinilah peran penting dan tagline “Bangun Negeri Bijakkan Bangsa” menemukan momentumnya.

Tetap Terdepan

Selain memberikan harapan kepada masyarakat, Riau Pos tentunya juga tetap berbenah untuk terus tumbuh. Riau Pos tetap punya obsesi untuk tetap terdepan.

Saat ini, RPG, secara bisnis telah memiliki anak dan cucu-cicit perusahaan hingga ke daerah. Hampir semua kabupaten/kota di Riau telah ada surat kabar grup Riau Pos.

“Secara oplah Riau Pos mungkin hanya akan berkembang sampai segitu-segitu saja. Tapi dengan hadirnya surat kabar di kabupaten/kota ini, maka pertumbuhan oplah koran secara grup tetap signifikan,” ujarnya.

Koran masa depan juga sudah disiapkan, yakni berupa liputan online. Secara umum, koran online Riau Pos telah menjadi salah satu alternatif ketika media cetak mulai kurang mendapat tempat di hati masyarakat.

Riaupos.co saat ini telah menjadi sebuah media maya yang masuk tiga besar dalam Jawa Pos Group dari 85 media online yang ada. Saat ini juga sedang dikembangkan majalah.riaupos.co dan majalah.batampos.co yang juga mendapat sambutan baik dari masyarakat.

Menurut Rida, saat ini masyarakat masih ingin membaca media cetak. Akan tetapi, ke depan, dengan dunia digital yang semakin intens di tengah masyarakat, maka tantangan masa depan media cetak akan semakin berat. Riau Pos pun sudah menyiapkan antisipasinya.

“Riau Pos siap menyongsong konvergensi media di masa datang dengan koran online ini,” ujar Rida.(hbk)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook