CPI Diminta Rawat Jalan Wonosobo

Riau | Jumat, 17 Januari 2014 - 09:45 WIB

DURI (RIAUPOS.CO)- Masyarakat bersama jajaran pemerintahan Desa Harapan Baru dan Kecamatan Mandau minta agar PT CPI bisa merawat Jalan Wonosobo dengan baik.

Pasalnya, ruas jalan khusus di bawah pengelolaan PT CPI tersebut sangat dibutuhkan masyarakat setempat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kalau CPI tak bisa merawat jalan tersebut, dengan alasan tak diperlukan lagi untuk kegiatan operasional, CPI diminta untuk dapat menyerahkan sepenuhnya ke masyarakat dan pemerintah daerah.

‘’Saya pernah bertanya ke Pak Sanusi, karyawan CPI. Kata beliau, jalan itu tidak digunakan CPI lagi. Kalau begitu, serahkan saja ke masyarakat dan pemerintah daerah biar bisa diaspal. Menurut Pak Sanusi, prosesnya lama sebab harus izin SKK Migas dulu. Saya katakan; tak apa lama, yang penting bisa diurus,’’ kata Kades Harapan Baru Tarmin menjawab Riau Pos Kamis (16/1).

Diakui Tarmin, Jalan Wonosobo sangat diperlukan masyarakat Desa Harapan Baru. Selain warga, guru dan siswa pun tidak sedikit yang melintasi jalan tersebut setiap harinya.

‘’Bisa saja warga memutar lewat Jalan Gajah Mada KM 8. Tapi jaraknya jauh. Lagian, menurut pemuka masyarakat, jalan ini sengaja dibuat CPI untuk lalu lintas warga Desa Harapan Baru. Dulu warga kami lewat Gate 116 CPI. Karena telah dipagar, lalu lintas warga dialihkan CPI ke Jalan Wonosobo,’’ jelas Tarmin.

Camat Mandau Drs H Hasan Basri MSi yang dihubungi kemarin juga mengaku, sudah menyampaikan masalah jalan ini ke PT CPI.

‘’Kata Pak Iwan Gaharu dari CPI, beberapa waktu lalu Chevron sudah memperbaiki jalan itu. Tapi karena hujan, rusak lagi akibat truk-truk yang lewat. Harapan kita, kalau memang jalan ini masih dipakai CPI, agar dirawat dengan baik sehingga warga pun senang lewat. Kalau tak dipakai lagi, lebih baik diserahkan saja ke Pemkab supaya peningkatan dan perbaikannya bisa diprogramkan,” kata camat.

Terkait harapan masyarakat dan pihak pemerintah terkait yang minta CPI merawat jalan itu secara rutin atau menyerahkannya kepada pemerintah daerah, Communication Specialist PT CPI Yulia Rintawati yang dihubungi kemarin belum bisa memberikan kata putus.(sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook