Laporan ILHAM M YASIR, Pekanbaru ilham_yasir@riaupos.co
Para seniman dari Komunitas Rumah Sunting (KRS) menggelar teaterikal di tengah kubangan lumpur di depan mall SKA, Ahad (15/12) pukul 15.00 WIB.
Mereka kecewa karena pemerintah membiarkan kerusakan jalan di tengah kota itu.
‘’Awas jangan di tengah, sebelah kiri atau di sebelah kanan saja,’’ ujar Riki memperingatkan pengendara roda dua yang melintas jalan yang sudah jadi kubangan lumpur di depan Mal SKA menuju arah utara.
Pria lajang ini seolah tak rela jika pengendara terperosok ke dalam lubang berlumpur sedalam lebih dari 30 centimeter itu.
Pengendara yang mendengarnya langsung berhenti. Sebagian menuruti arahan Riki, sebagian lainnya malah balik arah. ‘’Parah jalannya, ya,’’ ujarnya kepada Riau Pos.
‘’Ya memang parah, sejak saya ke Pekanbaru sudah seperti ini. Setiap hujan tergenang dan banyak orang terperosok,’ ujar pemuda asal Padang itu.
Selang 10 menit berlalu, tiba-tiba kami dikejutkan dua laki-laki tanpa baju dan hanya memakai celana pendek saja. Mereka masuk ke dalam kubangan lumpur, bergerak sesaat, kemudian diam mematung di dalam kubangan, hening.
Beberapa warga yang memarkirkan kendaraannya tak jauh dari kubang tersebut langsung melongok keheranan.
‘’Lumpur di kotaku, kotaku berlumpur,’’ teriak salah satu di antaranya. ‘’Kotaku penuh lubang, ini kotaku penuh lubang. Jalan-jalan berlubang, lubang berjalan-jalan, hahahaha’’ timpal yang lainnya.
Beberapa saat berlalu, sesosok wanita muda cantik berpakaian mewah berwarna hitam serta berkaca mata hitam pula layaknya seorang eksekutif, tiba-tiba mengitari mereka.
Dengan angkuh ia berlenggak-lenggok depan kubangan, seakan enggan untuk membuka kacamatanya melihat apa yang terjadi.
‘’Kamu ke mana saja selama ini?’’ teriak salah satu pemuda yang tiba-tiba bergerak mendekatinya. ‘’Ke mana saja, kamu tahu berapa banyak pengendara yang menjadi konban di sini?,’’ tambahnya agak keras seolah kecewa melihat sosok yang acuh-tak acuh melihat kondisi yang terjadi.
Mereka kemudian lari dan mengejar wanita cantik berkacamata hitam tersebut. Namun secepat kilat pula wanita tersebut lari menjauhi mereka. Tidak mau kehilangan, dua pemuda tersebut mengejar dan berhasil menyeret dan mengangkat tubuh wanita cantik berkacamata hitam tersebut dan membawanya ke tengah kubangan lumpur.
‘’Kamu harus bertanggung jawab, ke mana saja kamu selama ini?,’’ teriak salah satu pemuda. Perempuan tersebut kemudian meronta-ronta hingga akhirnya tewas di dalam kubangan. Dan aksi pun berakhir setelah warga dan para pewarta foto semakin ramai mengerubungi aksi teaterikal singkat tersebut.
Usai aksi, Monica, koordinator aksi kepada sejumlah awak media menuturkan, aksi yang telah dilakukan tersebut bukanlah aksi seru-seruan. Tetapi karena mereka merasa prihatin terhadap kondisi yang terjadi.
‘’Kami ingin pihak yang bertanggung jawab segera memperbaiki jalan ini. Rusak parah sudah bertahun, tetapi dibiarkan. Sudah banyak korban jatuh dan luka di sini, apa harus menunggu ada korban nyawa dulu? Selama ini kami beraksi dari panggung ke panggung, namun inilah panggung yang sebenarnya. Panggung nyata di mana fasilitas umum seperti jalan dibiarkan rusak dan berlubang hingga berkubang,’’ paparnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pekanbaru Azmi menanggapi, jalan rusak tersebut bukan tanggung jawab PU Pekanbaru. ”Jalan itu kewenangan Provinsi Riau,’’ ucap Azmi, Ahad (15/12).
Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Edy Yatim yang ikut menyaksikan aksi teaterikal Komunitas Rumah Sunting itu mengingatkan satker terkait jangan saling lempar tanggung jawab.
‘’Kami meminta kepada pemerintah provinsi, pemerintah kota ataupun pengelola Mall SKA, jangan lagi melihat ini sebagai pihak mana yang bertanggung jawab.Masing-masing pihak bantulah dengan kewenanannya,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas PU Riau SF Hariyanto melalui Kepala Bidang Bina Marga Ahmad Ismail menegaskan, akses jalan tersebut merupakan jalan nasional.
Sehingga, secara prinsip pemerintah provinsi Riau tidak bertanggung jawab untuk menuntaskan permasalahan kerusakan jalan tersebut.
Kendati demikian, dia mengaku akan berkoordinasi ke satker APBN untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
‘’Fungsinya sebagai jalan akses Mall SKA. Seharusnya pihak pengelola juga mencarikan solusi memperbaikinya,’’ urai Ahmad.(*4/rio/yls)