SUMBER PEMBIAYAAN TERBESAR, HARUS DITINGKATKAN

Hulu Migas Andalan Meranti

Riau | Senin, 16 Desember 2013 - 11:18 WIB

MERANTI (RP) - umber dana bagi hasil (DBH) dari sektor minyak dan gas bumi (migas) memang menjadi anggaran terbesar untuk membantu pemerintah kabupaten (pemkab) dalam membangun Meranti.

Namun bukan berarti pemerintah membuat perusahaan pengelola sektor hulu yang dilakukan Energi Mega Persada Malacca Strait (EMPMS) SA itu bermalas-malasan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dorongan untuk terus meningkatkan produksi dilakukan pemerintah. Sehingga nantinya perusahaan bisa mendapatkan untung dan tentunya anggaran untuk bisa membangun daerah bisa lebih besar lagi setiap tahunnya.  

Apalagi saat ini Meranti masih dalam geliat membangun daerah yang masih jauh tertinggal dari daerah lain. Tak heran jika dorongan terus diberikan kepada perusahaan milik Abu Rizal Bakrie  itu.

Sebab khusus di wilayah operasional besar harapan agar perusahaan bisa membantu menyejahterakan masyarakat. Tak lupa juga dapat membantu pembangunan infrastruktur di sekitar wilayah operasi melalui program community development (CD) atau yang dikenal saat ini corporate sosial responbility (CSR).

Dengan demikian percepatan pembangunan wilayah Kepulauan Meranti bisa dilakukan. Dan hal itulah menjadi salah satu tujuan dengan masuknya investor dapat mempercepat pembangunan secara kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta.

‘’Kita menginginkan perusahaan dapat terus melebarkan sayapnya dengan memperluas titik-titik sumur minyak dan juga gas.  Sehingga dapat meningkatkan DBH kita. Tak terkecuali meningkatkan anggaran buat masyarakat melalui CSR,’’ kata Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan Nasir MSi belum lama ini di Selatpanjang.

Menurut bupati permintaan itu bukan sekadar omongan saja, sebab sudah digariskan di dalam Undang-undang 1945 bahwa hasil bumi dikelola bertujuan untuk memakmurkan rakyat.

Tinggal bagaimana pola dalam memakmurkan itu sendiri. Makanya Irwan mengaku selalu memberikan masukan dan kritikan, agar tujuan untuk memakmurkan itu bisa terlaksana dengan baik dan sesuai dengan kenyataannya.

Dengan beroperasinya EMPMSSA di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti itu selain mengelola minyak ternyata dengan pengelolaan gas juga memberikan manfaat yang sangat besar.

Karena dengan eksploitasi gas yang dilakukan dapat membantu ketersediaan bahan bakar bagi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Bagan Melibur, Kecamatan Merbau.

Bahkan dengan telah beroperasinya PLTG di sana sehingga membuat listrik di sebagian besar wilayah Pulau Padang teraliri listrik siang dan juga malam. ‘’Terima kasih bagi EMPMSSA yang membantu membuat listrik di Pulau Padang 24 jam,’’ ucap Irwan.

Dikatakan bupati dulu sebelum Meranti dimekarkan di Pulau Padang untuk merasakan listrik saat malam hari saja sangat sulit. Apalagi sampai menikmatinya di pagi atau siang hari.

Makanya rasa syukur tak terhingga patut diutarakan dengan telah beroperasinya PLTG lebih kurang setahun belakangan.

Diharapkan PLG itu dapat terus meningkatkan kapasitasnya. Sehingga bukan hanya di Pulau Padang saja nantinya, tapi listrik bertenaga gas itu juga bisa dirasakan di pulau lainnya di kabupaten berpulau tersebut.

‘’Dengan kehadiran PT Kondur memang menjadi asa besar bagi kita untuk dapat berbuat lebih banyak dan terus berbuat bagi daerah ini terutama bagi masyarakat. Sehingga membantu pemerintah dalam memakmurkan masyarakat,’’ kata Bupati Irwan.

Makmurkan Masyarakat

Salah satu anak perusahaan Energi Mega Persada (EMP) yang beroperasi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau yakni EMP Malacca Strait SA, sebelumnya bernama Kondur Petroleum SA.

Mereka terus menerus berupaya meningkatkan produksi minyak bumi dan gas (migas) untuk kesejahteraan rakyat. General Manager (GM) EMP Malacca Strait SA (EMP MSSA) Bagus C Kartika mengatakan, saat ini perusahaan terus berupaya melakukan eksplorasi di wilayah operasinya demi meningkatkan kapasitas produksi.

Bagus mengatakan, EMP Malacca Strait SA tergolong berhasil dalam meningkatkan produksi karena Blok Malacca Strait merupakan blok berusia matang yang telah memproduksi ratusan juta barel minyak mentah sejak tahun 1984.

Saat ini, produksi minyak bumi di Blok Malacca Strait adalah sebesar 7.207 barel per hari (BPH) dan gas bumi sebesar 7,5 MMSCFD.

Blok Malacca Strait production sharing contract (PSC) berlokasi di Kabupaten Meranti dan Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Blok tersebut meliputi wilayah darat dan lepas pantai Semenanjung Malaka.

Awalnya, luas blok itu mencapai 39.550 kilometer persegi. Setelah dua kali relinquishment (pengembalian wilayah konsesi kepada pemerintah), luasnya kini hanya 7.027,71 kilometer persegi.

‘’Blok Malacca Strait terdiri atas enam lapangan yakni Lapangan Lalang dan Mengkapan (18 sumur aktif), Melibur (61 sumur aktif), Kurau (29 sumur aktif), Lapangan Selatan (12 sumur aktif) serta Lapangan Kuat (11 sumur aktif),’’ terang Bagus.

Selain melakukan aktivitas produksi migas, lanjut Bagus, EMP MSSA sejak tahun 1990 hingga kini terus menerus melakukan aksi konservasi lingkungan di sekitar wilayah operasinya. Aksi tersebut diwujudkan dalam bentuk penanaman mangrove dan tanaman darat.

Untuk tanaman mangrove secara keseluruhan EMP MSSA telah melakukan penanaman sebanyak 612.384 bibit mangrove. Penanaman berlangsung sejak tahun 1990 hingga tahun 2013.

Adapun lokasi area penanaman mangrove ini antara lain di tepi Tanjung Mayung, Kuat dan Lukit, Mengkikip, Mengkapan, Melibur, Tj Dingkul, Buton, Kurau, Sungai Kurau, Lalang, Kayu Ara dan wilayah MSJ-100.

Bagus mengatakan, upaya pelestarian mangrove ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan namun juga akan banyak mendukung perekonomian nelayan.

Selain tanaman laut, EMP MSSA juga konsisten untuk terus melakukan penanaman tanaman darat. Tercatat ada sejumlah 31 jenis tanaman darat yang dilestarikan di sekitar wilayah operasi EMP MSSA dengan total jumlah bibit yang ditanam yakni sebanyak 76.438 bibit tanaman darat.

Tanaman darat seperti akasia, angsana, gelam, geronggang, ketapang, sengon dan jawi-jawi adalah sebagian dari jenis tanaman darat yang ditanam di sekitar wilayah operasi.

Tanaman-tanaman darat ini disemai antara lain di Kurau Camp, sepanjang jalan Kurau menuju Melibur, Melibur Area dan masih banyak lokasi penanaman pohon di sekitar lokasi.

‘’Selain itu, perusahaan secara konsisten juga melakukan sumbangan bibit kepada masyarakat untuk memberikan edukasi agar masyarakat juga ikut menjaga lingkungan sekitar demi masa depan anak dan cucu,’’ kata Bagus.

Lebih jauh, sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), EMP MSSA bersama masyarakat sepakat membentuk lembaga keuangan mikro (LKM) pada tahun 2007.

Tujuannya, membantu masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti dan Siak agar mendapatkan dana permodalan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha dan inovasi produk.

Menurut Bagus, saat ini telah terbentuk dua LKM yakni Mandiri Sejahtera 01 yang berada di Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti dan LKM Mandiri Sejahtera 02 yang berada di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.

Modal awal kedua LKM ini, kata Bagus, berasal dari kumpulan modal para pendiri yang terdiri atas masyarakat setempat. Segera setelah mulai beroperasi, kedua LKM tersebut melakukan penyaringan untuk mengetahui mana pelaku usaha yang layak mendapatkan pinjaman, serta mendorong mereka untuk membentuk rumpun dan kelompok usaha.

Pemberian pinjaman modal dari LKM dilakukan melalui pendekatan kelompok. ‘’Pendekatan kelompok ini dipilih karena praktik bertahun-tahun menunjukkan bahwa metode ini lebih sesuai dengan karakter penerima kredit mikro,’’ tutur Bagus.

Selain LKM, EMP MSSA juga memiliki sejumlah program CSR unggulan lainnya baik dalam bidang ekonomi, kesehatan maupun pendidikan.

Dalam bidang ekonomi antara lain pendampingan terhadap petani sagu dan karet, upaya pembentukan pelaku usaha makanan olahan sagu dan pendirian fasilitas air minum.

Dalam bidang kesehatan, EMP MSSA menjalankan program pemberian makanan tambahan (PMT), program ibu hamil dan penggalakan gerakan posyandu.

Adapun dalam bidang pendidikan, EMP MSSA telah banyak membantu infrastruktur, sarana dan prasarana sekolah di sekitar wilayah operasi.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook