ABRASI TEBING SUNGAI KAMPAR TERUS TERJADI

Dua Rumah Hanyut, Makin Dekat ke Jalan Raya

Riau | Senin, 16 Desember 2013 - 08:29 WIB

BANGKINANG (RP) - Walaupun hanya berjarak 12 meter dari jalan raya Pekanbaru-Bangkinang, namun keberadaan tebing di tepian Sungai Kampar tepatnya di Desa Padang Mutung Kecamatan Kampar ini, kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Buktinya walaupun air Sungai Kampar sudah menggerus tebing sungai tersebut sejak tahun 2000 silam, namun belum ada bantuan untuk menahan abrasi, sehingga air sungai sudah menghilangkan tebing seluas 100 meter.

Bahkan pada tahun 2012 yang lalu dua rumah warga ditambah satu warung dihanyutkan air sungai. ‘’Dan kami khawatir, kalau sempat terjadi banjir yang besar maka tebing semakinn banyak tebing yang habis, bahkan akan sampai ke jalan raya,’’ ujar ketua RT 2 dusun padang Mutung desa Kampar Syamsuir kepada Riau Pos di Padang mutung, Ahad (15/12), didampingi Masriadi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dijelaskannya, pengerusan sungai oleh air sudah dimulai sejak tahun 2000 yang lalu, saat itu pihaknya mencoba melaporkan kepada Pemkab Kampar, namun belum mendapat perhatian, akhirnya mereka melapor dan mohon bantuan kepada Pemprov Riau. Tahun 2001 Pemprov Riau membantu membangun turap sepanjang 50 meter. Namun hanya sampai di situ saja karena setelah itu tidak ada perhatian lagi.

Sementara itu pengerusan semakin terjadi, turap yang dibangun Pemrpov Riau yang dibangun dari tumpukan batu dengan kawat perlahan lahan hancur dan hanyut, dan abrasi semakin besar. Akibatnya saat ini tebing yang mengalami kondisi yang paling parah sepanjang 300 meter, walaupun tebing yang mengalami abrasi ini mencapai 1,5 Km.

Syamsuuir menjelaskan, pihaknya sudah berulang kali mengajukan proposal bantuan kepada Pemkab Kampar dan Pemprov Riau, anggota dewanpun sudah pernah turun dan memfoto lokasi. ‘“Sayangnya sampai saat ini belum ada realisasi,’’ ujarnya.

Untuk itu Syamsuir berharap agar Pemkab Kampar segera memperdulikan kondisi ini dan membangun turap, sehingga tanah dan rumah warga selamat. Karena saat ini jarak rumah penduduk dengan tebing sungai hanya menyisakan jarak 3 meter dan dari jalan raya 13 meter. (rdh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook