INHIL (RIAUPOS.CO) - Anyaman pandan merupakan kerajinan tangan khas masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir yang sudah lama digeluti. Bahkan beberapa hasilnya sudah dipasarkan hingga keluar Inhil.
Selama ini anyaman pandan itu dibuat menjadi tempat pakaian, tudung saji, kipas dan kerajinan lainnya. Banyak pihak yang tertarik akan kerajinan khas tersebut, di antaranya Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman.
“Benar, Pak Plt Gubri cukup tertarik dengan anyaman pandan. Beliau minta agar dapat dikembangkan,” kata Bupati Inhil HM Wardan saat menghadiri pembukaan pameran dan bazar MTQ Riau di Siak, akhir pekan lalu.
Tak hanya itu, Plt Gubri, menurut bupati juga tertarik dengan kuliner khas Inhil seperti empek-empek yang dibuat dari sagu. Artinya cukup banyak potensi baik dari sisi kerajinan tangan maupun aneka makanan daerah yang bisa dikembangkan secara luas.
“Kita berharap ke depan dilakukan pembinaan bagi pengerajin, melalui instansi terkait. Setidaknya dapat menambah sumber pendapatan keluarga,” papar mantan Kepala Dinas Pendidikan Riau itu.
Beberapa jam sebelum dibukanya pameran dan bazar MTQ, bupati juga memimpin sekitar 700 peserta pawai taaruf. Saat itu defile kafilah Inhil menampilkan miniatur masjid dan puri tujuh yang melambangkan simbol Kota Ibadah, Gerakan Maghrib Mengaji dan sejarah berdirinya Kabupaten Inhil.
Tampak Bupati Inhil HM Wardan didampingi Ketua DPRD Dani M Nursalam dan Plt Sekda Fauzar. Ketika melintas di depan panggung utama, dipersembahkan Tari Zikir Shalawat Nariyah Juga pemberian cenderamata oleh Bupati Inhil HM Wardan kepada Plt Gubri dan Bupati Siak.(adv/mal)