Irman: Riau Jangan Terlena dengan SDA

Riau | Sabtu, 16 November 2013 - 07:06 WIB

PEKANBARU (RP ) -Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Irman Gusman menilai Provinsi Riau merupakan daerah yang istimewa.

Hal itu terlihat dengan potensi sumberdaya alam yang sangat besar untuk dapat dikelola dan dikembangkan secara maksimal.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Namun, pria asal Sumatera Barat itu menilai potensi itu harus dapat dicermati dengan inovasi dan kreativitas. Sehingga kekayaan sumberdaya alam dapat ditransformasi menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

‘’Riau jangan terlena dengan sumberdaya alam. Karena daerah lain akan terus berpacu untuk meningkatkan SDM. Saat ini, indikator kemakmuran suatu daerah bukan lagi karena SDA, tapi dari kemampuan menggali SDM,’’ urai pria kelahiran Padangpanjang, 11 Februari 1962 itu.

Untuk menuju suatu daerah yang mengarah pada kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, ia menilai Riau harus memenuhi empat kunci kemakmuran.

Yang pertama adalah brain, pengetahuan, teknologi dan skill. Kedua dream atau mimpi dan visi pemimpin. Ketiga semangat dan spirit serta confident.

‘’Ini yang harus dibangun untuk menuju daerah yang maju dan mandiri. Siapapun harus memiliki ini, apakah itu masyarakat maupun pemimpin. Inilah sumber kemakmuran. Inilah daya saing yang harus dikembangkan masyarakat Riau,’’ urai Irman saat berbincang dengan Riau Pos di Pekanbaru, Jumat (15/11).

Ia mencontohkan, negara Arab Saudi dan Kuwait yang memiliki potensi SDA yang besar. Namun, hasilnya belum maksimal, di mana, kekayaan negaranya tidak sebanding dengan kesejahteraan rakyat.

Kondisi itu berbeda dengan Korea Selatan, Taiwan dan Jepang. Negara yang terletak di Asia Timur itu relatif tidak memiliki kekayaan SDA yang berlimpah, namun, punya komitmen untuk mengembangan SDM agar lebih maju.

Irman yang juga merupakan seorang pengusaha ulung itu menganggap Provinsi Riau termasuk sangat beruntung atas anugerah dari Allah. Tapi, Riau tidak bisa selamanya bergantung pada kekayaan sumberdaya alam.

‘’Karena pada saatnya, kekayaan tidak lagi berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyat. Ataupun kemajuan suatu daerah atau provinsi. Ini yang harus dicermati bersama,’’ ungkap pria yang memulai karier politiknya sejak 1999 dengan menjadi anggota MPR RI mewakili Sumatera Barat itu.

Pria yang pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Padang Industrial Park itu mengatakan, paradigma yang harus diubah adalah dengan mengkombinasikan potensi SDA itu secara maksimal.

Sehingga, Riau tidak lagi dikenal sebagai provinsi yang hanya kaya akan SDA, tetapi juga kaya akan kualitas sumberdaya manusia.

‘’Artinya apa, kita harus mengembangkan sekolah yang berbasis kejuruan, keterampilan, enginering. Tentu dengan nilai-nilai agama. Investasinya harus ke sana untuk dapat setara dengan daerah maju lainnya,’’ papar pria berkacamata itu.

Irman mengharapkan, masyarakat dan pemimpin di Riau jangan pernah terpukau dengan kondisi yang ada. Jangan pernah berpikir seolah-olah potensi yang dimiliki bumi Melayu Lancang Kuning tidak akan habis.

Karena, bukan tidak mungkin 20 tahun ke depan, Riau tidak lagi daerah yang kaya SDA di tingkat nasional maupun regional seperti saat ini. ‘’Ini salah satu catatan yang saya lihat dari hasil mengunjungi dan melihat Provinsi Riau,’’ ungkapnya.

Saat ditanyakan mengenai imej Riau yang kaya menjadi bumerang di tingkat pusat dengan rendahnya asupan APBN, ia menilai paradigma itu sudah tidak tepat.

Pasalnya, pemerintah pusat telah membuat kebijakan untuk memberikan porsi yang proporsional bagi daerah penghasil seperti Riau.

‘’Saat ini, sudah ada dana bagi hasil. Untuk migas saja, ada alokasi dana 30 persen untuk daerah penghasil. Intinya seperti itu, uang sedikit itu cukup, kalau banyak kurang,’’ terang pria yang juga dikenal sebagai penggagas lahirnya DPD RI itu.

Ia juga melihat Pekanbaru sudah menunjukkan perkembangan pesat. Namun, lagi-lagi pria yang sudah menjadi anggota senator periode kedua itu menilai pola pikir harus mengarah pada perkembangan daerah untuk jangka panjang.

‘’Pemimpin, masyarakat, dan stakeholder terkait harus melihat kemajuan Pekanbaru untuk 25 tahun ke depan. Yang paling pokok itu membangun infrastruktur dasar, seperti subway atau monorail,’’ ungkapnya.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook