Laporan KASMEDI, Rengat kasmedi@riaupos.co
Tingginya curah hujan di bagian hulu mengakibatkan air Sungai Indragiri meluap. Kamis (14/11) ketinggian air mencapai 6,46 meter, sedangkan pada Jumat (15/11) menjadi setinggi 6,49 meter. Namun demikian, status Sungai Indragiri masih tetap rawan I.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah (Kesbangpol dan PB) Inhu Adri Bahar SSos mengatakan, ketinggian air Sungai Indragiri bertambah dari hari sebelumnya.
‘’Di Kabupaten Inhu pada Kamis (14/11) tidak ada hujan. Namun, akibat hujan di bagian hulu yang menyebabkan air Sungai Indragiri menjadi naik,’’ ujar Adri Bahar SSos, Jumat (15/11).
Dengan kondisi itu, pihaknya sudah menyampaikan imbauan melalui pihak kecamatan untuk tetap waspada terhadap bahaya luapan Sungai Indragiri. Selain itu juga, kepada pihak kecamatan juga sudah disampaikan blanko isian tentang dampak banjir.
Sehingga dari blanko yang disampaikan itu dapat diketahui daerah-daerah yang sudah terendam luapan air Sungai Indragiri.
‘’Blanko itu dinilai sangat penting untuk diisi oleh pihak kecamatan. Karena untuk penyaluran bantuan diperlukan data-data dari kecamatan,’’ ungkapnya.
Bahaya banjir pada musim hujan sambungnya, tidak saja bagi warga yang berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Indragiri.
Sejumlah warga di Kecamatan Seberida dan Kecamatan Batang Cenaku juga harus waspada terhadap luapan Sungai Batang Cenaku.
Karena pada tahun lalu, dampak curah hujan yang tinggi malah lebih dirasakan oleh warga di Kecamatan Seberida terutama yang berada di Kelurahan Pangkalan Kasai.
‘’Pada tahun lalu, sejumlah sekolah sempat diliburkan beberapa hari akibat luapan Sungai Batang Gansal,’’ sebutnya.(mng)
