Banyak Warga Meranti Tolak Obat Kaki Gajah

Riau | Sabtu, 16 November 2013 - 06:55 WIB

Laporan AHMAD YULIAR, Selatpanjang ahmad-yuliar@riaupos.com

Melalui Dinas Kesehatan yang diteruskan kepada pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), dalam menjalankan program pemberian obat filariasis atau kaki gajah masih mengalami beberapa kendala.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seperti salah satunya masih banyak banyak warga tionghoa yang enggan menerima obat tersebut saat diberikan secara proaktif ke rumah-rumah.

‘’Sudah sekitar 50 persen lebih obat filariasis itu kita bagikan kepada warga, kecuali warga Tionghoa yang berada di wilaya kerja kita. Sampai saat ini kita masih sulit untuk memberikan pemahaman kepada mereka,’’ kata dr Farid Moses Ahmad Yudistira selaku Pemegang Program POMP Filariasis (pemberian obat massal pencegah filariasis) Puskesmas Tebing Tinggi, Kamis (14/11) malam.

Sebenarnya untuk memberikan pemahaman kepada warga Tionghoa agar mau mengonsumsi obat filariasis itu, kata Farid, pihaknya juga telah bekerja sama dengan pengurus PSMTI Kepulauan Meranti, namun hasilnya tetap saja sama.

Bukan saja menolak, ada di antara mereka yang mengusir petugas ketika datang untuk membagikan obat tersebut. Karenanya, dia mengharapkan persoalan tersebut harus menjadi pemikiran bersama para tokoh masyarakat Tionghoa sehingga Kota Selatpanjang benar-benar terbebas dari penyakit kaki gajah nantinya.

‘’Bagi kami sebenarnya tidak masalah mendapat perlakukan yang tidak menyenangkan dari mereka dan kami akan tetap berupaya semaksimal mungkin agar mereka mau mengonsumsi obat tersebut, karena tetap akan menjadi ancaman bagi masyarakat Selatpanjang andai saja ada di antara mereka yang terkena penyakit kaki gajah,’’ sebut Farid.

Sekretaris Yayasan Sosial Umat Beragama Budha (YSUBB), Tjuan An SH saat dikontak, Jumat (15/11) merasa prihatin dengan persoalan yang dihadapi petugas kesehatan.

Walaupun begitu ia berkomitmen, jika petugas kesehatan mau menjalankan program pemberian obat kaki gajah itu lagi, dia siap membantu dengan mendampingi petugas tersebut.

‘’Kita siap mendampingi, kalau petugas berkenan. Sehingga nantinya tidak ada lagi warga Tionghoa yang akan menolak pemberian obat gratis itu. Sehingga nantinya seluruh masyarakat di Kota Selatpanjang termasuk warga Tionghoa bisa terbebas dari penyakit filariasis. Bahkan kami siap membantu menyosialisasikannya,’’ optimis Tjuan An.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook