Riau Pos Online-Puluhan wartawan yang menjadi korban kebrutalan oknum TNI-AU Pekanbaru dalam peristiwa jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 TNI-AU Selasa pagi tadi (16/10) menolak undangan jumpa pers dengan Danlanud Pekanbaru.
Wartawan Riau di Pekanbaru sangat kecewa dengan tindakan represif sejumlah oknum TNI-AU yang menganiaya, merampas kamera wartawan saat wartawan meliput jatuhnya pesawat tempur tersebut Selasa pagi tadi (16/10) pukul 09.30 WIB di Jalan Amal Kecamatan Siakhulu Kabupaten Kampar, Riau, 14 Km sebelah timur Kota Pekanbaru.
Hal ini diungkapkan puluhan wartawan kepada Riau Pos Online tadi siang. Sementara Koordinator Liputan (Korlip) LKBN Antara Pekanbaru Rian menjadi korban penganiayaan oknum TNI-AU di TKP jatuhnya pesawat tempur. Rian mengisahkan saat dirinya sedang memotret tiba-tiba saja dua oknum TNI-AU Pekanbaru menendang, memukul dan merusak serta merampas kamera Nikkon 80D milik LKBN Antara Pekanbaru.
Sampai saat ini kamera tersebut tidak berada di tangan Rian alias sudah dicuri dan dirampas oleh oknum TNI-AU Pekanbaru. "Kacamata saya pecah dan hilang, leher di bawah telinga kanan saya tergores luka," kata Rian.
Di pihak lain dua kameramen lainnya yang juga dirampas kameranya, tas, dan ponselnya oleh oknum TNI-AU adalah kameraman Harian Pagi Riau Pos Didik Herwanto dan kameramen RTv Fahri Rubianto (Robby) yang kini mereka telah membuat laporan penganiayaan ke Provost TNI-AU Pekanbaru.
Menurut Didik, satu oknum TNI-AU Pekanbaru berpangkat mayor menganiayanya, mencekik, dan yang lain merampas tas ransel, kamera, ponsel milik Didik. Sementara Koorlip LKBN Antara juga membuat laporan penganiayaan itu ke Provost TNI-AU Pekanbaru
Hingga siang tadi, sejumlah wartawan di Pekanbaru, Riau menolak undangan jumpa pers dengan Dan Lanud Pekanbaru. Undangan itu disampaikan Kapentak Lanud Pekanbaru yang baru Fifialdi.
Sementara Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Riau H Dheni Kurnia bersama pengurus mengadakan rapat dan menerima pengaduan sejumlah wartawan yang dianiaya puluhan oknum TNI-AU petang tadi.
PWI Cabang Riau kata Dheni sangat menyayangkan sikap tidak terpuji para oknum TNI-AU Pekanbaru dan ini tidak bisa dibiarkan terus menerus karena hal ini sudah sering terulang terjadi. Dulu kejadian pesawat tempur tergelincir, juga oknum TNI-AU merampas kamera dan menghapus foto-foto dari tugas jurnalistik wartawan. Oleh sebab itu PWI Riau akan menindaklanjuti kasus ini.(azf)