Sosial Ekonomi dengan Malaysia Diperkuat

Riau | Senin, 16 September 2013 - 09:27 WIB

PEKANBARU (RP) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus mengupayakan kerja sama dan hubungan bilateral antara Indonesia-Malaysia dikembangkan ke berbagai sektor.

Karenanya pada 13-14 September lalu, dilaksanakan pertemuan Social Economy Malaysia-Indonesia (Sosec Malindo) sebagai optimalisasi meningkatkan hubungan tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bertempat di Johor, Malaysia, Sosec Malindo sendiri tergabung di dalamnya empat daerah, yakni Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Melaka, dan Johor.

Menurut Asisten II Setdaprov Riau Bidang Ekonomi Pembangunan, Emrizal Pakis setibanya di Pekanbaru saat bertemu Riau Pos, Ahad (15/9), memang salah satu hal pokok pertemuan tersebut adalah optimalisasi hubungan kedua negara.

“Pertemuan Sosec Malindo kemarin berkaitan dengan sosial ekonomi, sosial budaya, dan sektor perhubungan antar dua negara serumpun. Kita ingin sama-sama memberikan manfaat dari hubungan tersebut, inilah yang terus dioptimalkan lagi,” ujar Emrizal.

Diceritakan mantan Kepala Bappeda Provinsi Riau tersebut, beberapa hal pokok ekonomi disampaikan seperti hubungan bilateral antara dunia usaha dalam memajukan komoditas unggulan di masing-masing negara.

Riau sendiri dikatakannya menawarkan pertanian seperti sayur, lalu peternakan, dan perikanan.

“Penguatan-penguatan seperti pertemuan tersebut perlu terus dimaksimalkan sehingga ke depan bisa dilakukan pendekatan private to private, langsung dan tidak terkendala birokrasi,” sambungnya.

Lebih lanjut, pada sektor sosial budaya, sambung Emrizal misalnya di bidang pendidikan. Dapat dilakukan kerjasama, pemagangan, pelatihan di bidang kesehatan untuk perawat, bidan dan lainnya.

Demikian pula pengembangan pariwisata melalui penguatan antara agensi dengan agensi.

Sementara sektor perhubungan juga patut dilakukan pengembangan  membangun intens komunikasi dalam perhubungan, juga meminimalisir penjagaan wilayah pantai kedua belah pihak.

“Karena bisa menekan TKI ilegal. Pada sektor perhubungan juga mendudukkan kembali masalah Roro (Dumai-Melaka), dan penjagaan batas wilayah agar terus dikoordinasikan oleh kedua pihak,” tutupnya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook