Media Sosial Perpanjangan Panca Indera Komunikator

Riau | Senin, 16 Juli 2012 - 08:48 WIB

PEKANBARU (RP) - Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (UR) menaja Seminar Nasional, Media Sosial dan Kontrol Masyarakat. Seminar itu diserangkaikan dengan launching buku Komunikasi Budaya dan Jurnalisme Warga, yang diadakan di Bertuah Hall Hotel Pangeran, Sabtu (14/7).

Dalam diskusi yang dimoderatori drh Chaidir MM itu hadir tiga narasumber; Prof Dr Deddy Mulyana (guru besar Universitas Padjajaran Bandung, Ilham Muhammad Yasir SH LLM, Ketua (Aliansi Jurnalis Independen) Pekanbaru, dan Billy Nasution SIP MA (dosen Ilmu Komunikasi Unri).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Prof Deddy memfokuskan pada topik dampak positif dan negatif dari media sosial. Menurut Deddy, media sosial hanyalah perpanjangan dari panca indra. ‘’Ia digunakan untuk membantu, dan memudahkan manusia dalam bersosial,’’ ujar profesor yang kerap menjadi dosen tamu di sejumlah universitas di Australia.

Media sosial, kata Deddy tetap tak bisa menggantikan pola komunikasi konvensional (tatap muka). ‘’Mimik muka, sifat orang, dan prilaku lawan bicara tak bisa diidentikkan ketika orang berkomunikasi melalui media sosial.

Ilham Muhammad Yasir, mendapat bagian mengupas topik Citizen Journalisme (jurnalis warga). Menurutnya, citizen journalism lahir ketika konsumsi publik akan komunikasi tak bisa dipenuhi oleh media mainstream (koran, televisi dan radio).

‘’Di sini warga aktif, tak hanya menjadi pengkonsumsi, tapi ikut memproduksi berita,’’ ujar pria kelahiran Selatpanjang ini.

Ditambahkan Ilham, citizen journalism, perkembangannya cukup pesat berkat kemajuan teknologi informasi. Salah satunya revolusi informasi ketika orang mengenal internet.

‘’Orang menyebutnya dengan new media (media baru) seperti blog, facebook, twitter, blackberry, dll,’’ imbuh Ilham.

Sementara Billy Nasution menyajikan media massa, komunikasi massa dan masyarakat. Dosen yang tengah menyelesaikan pendidikan S3 di Malaysia ini, menyoroti pola komunikasi masyarakat yang terus berkembang.

‘’Pengelolaan kelola media sosial yang ada,  jangan sampai media sosial yang mengelola kita,’’ ungkapnya.

Rangkaian kegiatan seminar nasional kemarin, sebelumnya juga didahului dengan launching buku Komunikasi Budaya dan Jurnalisme Warga yang merupakan  agenda Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom).

Acara dibuka oleh Pembantu Rektor II Unri, Dr Yanuar Hamzah, didampingi Pembantu Dekan II FISIP Unri Herry Suryadi. Sedangkan ketua panitia Bellu Nasution SIP MA.(lim/yul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook