RENGAT (RP)- Akibat diterkam harimau, Mesti Nduru (18) warga Desa Siambul Kecamatan Batang Gangsal yang juga karyawan PT Seberida Subur (SS) akhirnya meninggal dunia dalam perawatan.
Saat itu, korban tengah bekerja akan melebarkan piringan pokok sawit di Blok A 36 divisi III, ketika harimau dewasa dengan ukuran panjang badan lebih kurang 2 meter menerkamnya.
Kapolres Inhu AKBP Hermansyah SH Sik ketika dikonfirmasi Ahad (15/7) melalui Kapolsek Batang Gansal Iptu Imron Teheri mengatakan kejadian naas yang dialami korban terjadi pada Jumat (13/7) akhir pekan sekitar pukul 16.40 WIB di areal perkebunan PT SS Desa Siambul, Kecamatan Batang Gangsal. ‘’Korban sempat dilarikan harimau itu sekitar 200 meter dari TKP,’’ ujarnya.
Dijelaskannya, pada siang menjelang sore itu korban tidak bekerja sendiri atau sekitar pukul 14.30 WIB akan melanjutkan perkerjaan yang telah dimulai pada paginya. Keduanya melakukan pekerjaannya dengan jarak sekitar 9 meter.
Tengah bekerja itu tanpa disadarinya, tiba-tiba datanglah harimua itu dari arah belakang. Serangan harimau itu tepat mengenai tengkuk bagian belakang korban. Bahkan korban sempat menjerit minta tolong.
Orang tua korban yang mendengar anaknya minta tolong, langsung berlari menghampiri. Bahkan sempat melihat anaknya diseret oleh harimau tersebut. ‘’Orang tua korban yang melihat anaknya diseret harimau, langsung berlari ke pondok memberitahu suaminya,’’ ungkapnya.
Orang tua korban bersama warga lainnya langsung ikut mencari keberadaan korban. Warga yang mencari baru berhasil menemukan korban sekitar 200 meter dari tempat bekerjanya dalam kondisi kritis. Sementara harimau yang memangsa korban tidak lagi ditemukan.
Dengan kondisi korban yang mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, dia langsung dilarikan ke klinik Duta Medika di Simpang PT Kencana Amal Tani (KAT) Kecamatan Seberida.
‘’Korban tidak tertolong lagi. Sekitar pukul 19.40 WIB korban meninggal dunia,’’ bebernya.
Ketika ditanya apakah di sekitar lokasi itu diperkirakan masih banyak harimau.
Dikatakannya, berdasarkan keterangan warga di sekitar daerah itu masih banyak ditemukan jejak-jejak harimau. Sehingga diperkirakan lebih dari satu ekor.
Selain itu sebutnya, masyarakat masih was-was pasca kejadian itu.
‘’Saya tidak tahu pasti, apakah pihak perusahaan masih tetap memperkejakan kayawannya. Namun yang jelas harimau yang memangsa korban masih berkeliaran,’’ terangnya.
Sementara itu humas BKSDA Inhu, Lubis belum berhasil dihubungi. Sesuai keterangan yang diperoleh hingga sore Ahad (15/7) masih berada di lapangan.(kas/rpg)