PEKANBARU (RP) - Keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Pengurus Besar (PB) PON untuk mengupayakan penambahan dana keperluan PON dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) merupakan suatu hal yang dinilai sangat krusial.
Sebab, menurut Ketua Harian PB PON Syamsurizal, jika tidak dibantu dengan kucuran dana tersebut maka persiapan Riau selaku tuan rumah dapat terhambat.
Tidak hanya dalam pengerjaan venue, namun juga persiapan lainnya di beberapa bidang.
‘’Kekurangan anggaran dari persiapan pelaksanaan PON memang masih kurang, dalam artian, dananya ada, namun belum bisa dikucurkan. Makanya, keperluan PON di APBD-P tersebut menjadi sangat krusial supaya bisa segera disahkan dan kemudian bisa digunakan,’’ ujarnya kepada Riau Pos,
Jumat (15/6). Selain itu, terkait adanya dana cadangan PON sebesar Rp500 miliar, Syamsurzal mengungkapkan memang belum bisa digunakan hingga pertengahan 2012 ini. Keperluan dana tersebutlah yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan pertandingan.
‘’Sekarang masih dilakukan persiapan administrasi, dan jika sudah dilengkapi mudah-mudahan bisa segera dipergunakan karena mengingat waktu yang semakin dekat pada pelaksanaan,’’ lanjutnya.
Karenanya, PB PON hingga akhir Mei kemarin, lanjut Syamsurizal, masih menggunakan dana dari anggaran pada 2011 lalu yang masih bisa dimanfaatkan untuk operasional. ‘’Memang kita masih membelanjakan dana lama,’’ lanjutnya.
Senada dengan itu, Ketua I PB PON, Emrizal Pakis mengatakan, adanya keperluan dana dari APBD-P untuk segera disahkan DPRD bukan bermaksud melimpahkan tanggung jawab dari Pemprov dan PB PON kepada dewan, namun lebih memandang kepada arti penting kebutuhannya demi menjaga marwah Riau di tingkat nasional dalam penyelenggaraan PON yang dijadwalkan 9-20 September mendatang.
‘’Harus secepatnya untuk disahkan, sebab memang beberapa fasilitas venue dan penunjang lainnya diperlukan dari APBD-P tersebut,’’ katanya mengawali pembicaraan.
Emrizal mencontohkan keperluan tersebut seperti lapangan terbang di Pasir Pangaraian yang digunakan untuk Cabang Olahraga Gantole. Dimana di sana untuk perbaikan runway memang harus menjadi suatu keperluan yang dipenuhi sesuai dengan kunjungan tim Technical Delegate (TD) bulan lalu.
‘’Kalau tidak ada perbaikan yang memerlukan penambahan anggaran, maka tidak dipertandingkan. Ini menjadi kendala tentunya bagi kita bersama untuk menyelesaikan dan jalannya adalah dengan pengesahan segera anggaran yang ada di tingkat DPRD Riau, karena memang sangat penting,’’ terangnya.
Karenanya Emrizal menilai penambahan dana tersebut memang merupakan kebutuhan mendasar dari persiapan PON. Apalagi waktu pelaksanaan yang tinggal beberapa bulan lagi.
Hal lain yang dicontohkan Emrizal terkait diperlukannya penambahan anggaran tersebut adalah pemasangan lift di Rusunawa pekerja yang terletak di belakang gedung DPRD Riau. Dimana Rusunawa yang dipersiapkan untuk akomodasi selama PON yang dibangun melalui APBN dari anggaran Kementerian Perumahan Rakyat tersebut memang sudah rampung.
‘’Tapi dengan ketinggian gedung yang mencapai lima lantai tersebut, tentu juga diperlukan lift sebagai sarana pendukung, dan dananya tidak mungkin kita mintakan dari APBN. Namun kalau tidak ada tambahan dari APBD-P maka lift tidak jadi dibuat, seperti itulah pentingan penambahan anggaran ini,’’ lanjutnya menceritakan.
Keperluan yang diajukan PB PON pada APBD-P 2012 ini sesuai KUA-PPAS nominalnya lebih dari Rp200 miliar yang meliputi seluruh kebutuhan persiapan PON di 13 bidang yang ada di PB PON dimana satu sama lainnya saling berkaitan.
‘’Semua kebutuhan ini merupakan kepentingan bersama, dan kebutuhan inilah yang menjadi salah satu hal yang kita bersama- sama harapkan agar bisa digesa, sebab yang paling penting disegerakan sekarang ini adalah semuanya ditenderkan, tapi tentu menunggu anggarannya harus ada,’’ terangnya.
Sementara itu, ditambahkan Syamsurizal, memang Menpora juga membantu persiapan PON sebesar Rp100 miliar. Namun dana tersebut belum bisa langsung dicairkan dan digunakan karena ada beberapa kepentingan yang harus dipersiapkan.
‘’Seperti diketahui, Kemenpora baru mengucurkan Rp43 miliar dari seluruhnya Rp100 miliar, tapi penggunaannya terbatas dan sudah ada peruntukannya,’’ ucapnya.
Terkait untuk kebutuhan apa dari anggaran tersebut, Syamsurizal belum mengetahui secara pasti. Namun yang jelas menurutnya bukan untuk persiapan venue.
Sekda Pastikan Tak Ada Masalah
Memasuki pertengahan bulan Juni 2012, rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBD-P) masih dibahas di tingkat DPRD Riau. Dengan kondisi itu, Pemerintah Provinsi Riau belum dapat memasang target khusus untuk realisasinya.
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Riau, H Wan Syamsir Yus kepada Riau Pos, Jumat (15/6) di Kantor Gubernur Riau. ‘’Kita belum dapat memberikan target, yang kita harapkan dapat sesuai capaian,’’ papar Sekdaprov.
Saat ditanyakan mengenai kemungkinan kendala teknis dalam APBD-P, ia memastikan pembahasan rancangan anggaran tersebut tidak ada masalah. Hanya saja, ada tahapan dan mekanisme yang harus dilalui dalam pembahasan.
Saat ditanyakan mengenai nominal peningkatan alokasi dana di APBD-P, ia mengaku tidak mengetahui secara detail. Hanya saja, ia menggambarkan, perubahan yang terjadi dalam bentuk sisa penggunaan anggaran.
Disinggung mengenai peruntukan alokasi dana untuk mendukung pelaksanaan PON, ia mengharapkan hal tersebut wajar-wajar saja. Dengan kondisi itu, pembahasan dapat tuntas sebelum PON dan dapat digunakan sesuai peruntukkannya.
‘’Kita tunggu saja. Saat ini masih dibahas, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, sudah tuntas,’’ harapnya.
Sebelumnya, Asisten II Setdaprov Riau membantah, lambatnya pengesahan anggaran itu karena masih banyaknya anggota DPRD Riau yang menjadi saksi KPK. Ia mengharapkan seluruh pihak mendukung persiapan pelaksanaan iven berskala nasional tersebut.
Menurutnya, pengesahan APBD-P merupakan suatu tugas yang harus dikerjakan wakil rakyat secara optimal. ‘’Progress ini memang harus diselesaikan. Karena bagaimanapun itu (pengesahan), sebuah pekerjaan bersama. Pekerjaan ini membawa dampak terhadap persiapan penyelenggaraan PON,’’ paparnya.
Siapkan 800 Kendaraan Transportasi
Kesuksesan pelaksanaan PON XVIII 2012 ini tidak terlepas dari kesiapan armada transportasi bagi kalangan atlet dan peserta dari 33 Provinsi se-Indonesia.
Itu pun tidak dipungkiri Dinas Perhubungan (Dishub) Riau. Menghadapi PON, Dishub sudah menyiapkan armada transportasi bagi kalangan peserta. Sedikitnya 800 unit kendaraan bus, MPV dan sedan.
Hal ini diungkapkan Kabid Perhubungan Darat, Dishub Riau, Yasril SH yang ditemui Riau Pos, Jumat (15/6) di ruang kerjanya. Yasril menjelaskan, dalam rapat dengan PB PON, pada prinsipnya Dishub siap untuk penyediaan transportasi atlet dan peserta PON.
Hanya saja, untuk memastikan kebutuhan kendaraan, Dishub masih menunggu finalisasi entry by name dari masing-masing provinsi yang belum tuntas.
‘’Karena itu akan menjadi acuan kita dalam penyiapan kebutuhan transportasi,’’ ujarnya.
Dalam pekan depan, Dishub kembali memfinalkannya bersama dengan pihak panitia cabang olahraga.
‘’Angka 800 unit kendaraan ini masih sementara, nanti akan kita detailkan dengan masing-masing Cabor,’’ jelasnya.
Saat ini, Dishub tengah menyiapkan administrasi pelaksanaan lelang armada transportasi sebanyak 800 unit itu.
Pelaksanaan lelang dilaksanakan dengan menggunakan LPSE. Meski dilelang, armada transportasi yang disiapkan bersifat sistem sewa selama pelaksanaan PON.
Dishub menekankan, untuk kendaraan transportasi PON yang akan disewa rekanan pemenang, harus tahun 2009 ke atas. Ini untuk menjaga kelayakan kendaraan yang akan digunakan untuk atlet, manajer tim dari provinsi serta tamu-tamu VIP dari kalangan provinsi lainnya.
Selain menyiapkan sekitar 800 unit kendaraan transportasi, Dishub akan menambah petugas perhubungan selama PON sekitar 1.000 orang. Mereka akan direkrut dan ditugaskan membantu bidang perhubungan selama PON berlangsung.
Para petugas perhubungan tambahan ini akan dilatih dan diberikan pembekalan soal perhubungan sebelum ditempatkan.
Begitu juga soal jalur yang akan dilewati masing-masing atlet, dalam waktu dekat akan dibahas Dishub bersama Satlantas Polda Riau, baik saat pembukaan maupun pada pelaksanaannya. Kemungkinan akan dibagi beberapa zone jalur lalu-lintas menuju venue PON.(egp/rio/dac)