Laporan FADLI, Bagansiapi-api
Falen Nasution (2), anak pasangan Erwin Nasution (30) dan Susilawati (27) ini harus menahan sakit yang dideritanya akibat ketidakmampuan orangtuanya untuk membiayai pengobatannya. Di tubuhnya terlihat kudis yang menyerang bagian perut, leher, dan muka.
Kulit Falen pada bagian berkudis tersebut mengelupas, dan menonjol berwarna merah kecoklatan, memperlihatkan gejala mengalami pembusukan. Kondisi ini membuat bocah tersebut kerap menangis karena sakit yang tak tertahankan oleh tubuh kecilnya.
Sang ibu, Susilawati pun hanya bisa menangis melihat kondisi anaknya yang menunjukkan tanda tidak kunjung membaik. Upaya untuk mengobati Falen ke Pekanbaru masih terganjal oleh tidak adanya biaya.
Susilawati yang didampingi suaminya Erwin menjelaskan, penyakit yang dialami Falen terjadi satu tahun terakhir, saat itu Falen mengaduh kesakitan pada bagian perut. Saat ia menangis, mengeluarkan air mata darah.
Pasangan suami isteri yang tinggal di Jalan Makmur RT 15, Kepenghuluan Bagan Jawa, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rohil ini lantas membawa Falen berobat ke RSUD Pratomo, Bagansiapiapi. Namun tim medis mengaku tidak tahu apa penyakit yang mendera anak malang tersebut.
“Setelah diperiksa, kami bahkan tidak tahu apa penyakit anak kami, mungkin penyakit yang aneh,” tutur Erwin pada wartawan, Rabu (15/5).
Erwin menerangkan begitu tidak mendapatkan kepastian penyakit anaknya di RSUD Pratomo, ia membawa Falen ke Dumai. Namun hal yang sama kembali dialami.
“Ada dokter spesialis kulit pun tidak mengetahui apa nama penyakit anak kami. Setelah berobat di Dumai pun bukannya sembuh, bertambah hari, benjolan luka di badan, leher dan muka itu semakin membesar. Kami pun disarankan untuk membawanya berobat ke Pekanbaru. Tapi karena tidak mampu kami tidak bisa membawa Falen mendapatkan pengobatan yang lebih baik, jangankan biaya berobat untuk makan saja susah,” tutur Erwin.
Setiap malam, terang suami isteri ini, Falen susah tidur dan selalu mengeluh kesakitan. Keluarga mengaku pasrah dan tidak tahu bagaimana lagi upaya yang harus dilakukan untuk kesembuhan sang anak.
‘’Untuk berobat ke Pekanbaru kami tidak memiliki ongkos, belum lagi biaya nantinya. Kami sudah coba meminjam uang, namun sampai saat ini belum ada yang mau membantu. Maklumlah kami orang miskin. Bantuan dari pemerintah juga belum pernah kami peroleh untuk biaya pengobatan,” katanya.
Susilawati menyebutkan, pernah ada bantuan dari seorang anggota DPRD Sumatera Barat yang pada waktu bersamaan ada di RSUD Dumai pada saat Falen dibawa berobat ke sana.
“Bapak itu lah yang memberikan uang Rp600 ribu, mungkin ia iba melihat anak kami,” tukasnya.
Ketua RT 15 kepenghuluan Bagan Jawa, Supianto mengaku iba dengan penderitaan yang dihadapi tetangganya tersebut, ia membenarkan kondisi kudis yang terdapat di kulit Falen mengalami pembengkakan.
Warga, terangnya tergerak untuk membantu tapi tidak dapat maksimal, mengingat ekonomi rumah tangga di RT tersebut rata-rata merupakan kalangan tidak mampu juga.
“Kami sangat berharap agar anak kami ini bisa berobat dengan tepat, penyakitnya bisa sembuh, tolonglah bantu kami,” ucap Susilawati.***