PEKANBARU (RP)- Puluhan ribu soal Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA, MA dan SMK sudah selesai didistribusikan Dinas Pendidikan Provinsi Riau ke-12 kabupaten/kota. Senin (16/4) Subuh ini, soal-soal tersebut didistribusikan ke setiap sekolah yang menjadi lokasi ujian dengan pengawalan ketat.
Tahun ini, selama tiga hari lebih kurang 67.702 siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Riau melaksanakan UN secara serentak.
Khusus untuk soal ujian wilayah Kota Pekanbaru didistribusikan pada Jumat (13/4) petang, sekitar pukul 14.00 WIB. Hal tersebut dibenarkan Aiptu Hasbi, salah seorang petugas kepolisian yang bertugas menjaga soal UN.
Pantauan Riau Pos di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Jalan Pattimura, Ahad (15/4) soal UN itu disimpan di aula rapat kantor Disdik Kota Pekanbaru. Untuk menyeterilkan ruangan itu, Polresta Pekanbaru menyiagakan tiga personil, yakni Aiptu Hasbi, Rici Saputra dan Hendri Hadiamid.
Di bagian depan pintu terdapat selembar kertas HPS putih. Pada kertas terdapat gambar tanda “Dilarang Masuk”. Di bawahnya ditulis “Dilarang Masuk Selain Petugas Kepolisian”.
‘’Mohon Pak, maaf kami tidak bisa mengizinkan siapapun masuk ke dalam. Kalau mau mengambil gambar silakan mengambilnya dari depan pintu saja,’’ ungkap Hasbi memberikan saran kepada Riau Pos.
Disdik Riau sendiri akan turun memantau pelaksanaan UN di beberapa tempat. ‘’Kami akan turun untuk memantau pelaksanaan UN,’’ kata Kadisdik Riau Drs HM Wardan MP yang dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (15/4). Namun Wardan enggan menyebutkan beberapa sekolah di Pekanbaru yang akan ditinjau.
Dikatakannya, seluruh soal UN tingkat SMA sederajat sudah di distribusikan ke kabupaten/kota. Selanjutnya kabupaten/kota mendistribusikannya ke masing-masing sekolah. Semua soal-soal tersebut dijaga aparat kepolisian.
‘’Sejauh ini seluruhnya berjalan lancar. Seluruh soal sudah sampai ke kabupaten,’’ ujarnya.
Menyinggung tentang kemungkinan terjadinya kecurangan UN, Wardan memastikan telah melakukan antisipasinya.
UN merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya. Karena itu, sedari awal Disdik Riau terus melakukan evaluasi pelaksanaan UN setiap tahunnya.
Terutama untuk meminimalisir terjadinya tindak kecurangan dalam pelaksanaan UN. Disebutkan Wardan, kemungkinan terjadinya tindak kecurangan sudah tidak terjadi dalam pelaksanaan UN tahun ini.
Begitu juga petugas pendistribusian dan pengawas, komit untuk melaksanakan UN yang jujur dan berkualitas. Pengawasan UN menggunakan sistem silang.
Menyinggung apakah Disdik menyediakan kotak pengaduan dan nomor pengaduan khusus tentang UN, Wardan menyebutkan secara khusus memang tidak disediakan Disdik Riau. Tapi warga atau pihak yang menemukan adanya temuan kecurangan, bisa langsung menyampaikannya ke Disdik Riau atau kedirinya langsung.
‘’Kalau memang ada temuan, silakan sampaikan ke Disdik. Kami akan langsung menindak lanjutinya. Karena kami komit untuk menjaga agar UN berlangsung dengan aman dan jujur’’, tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Drs H Yuzamri Yakub MPd yang ditemui di Kantor Dinas Pendidikan mengatakan, soal UN yang sudah didrop dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau itu akan di distribusikan ke masing-masing sekolah setelah usai Salat Subuh.
‘’Soalnya akan kami distribusikan Senin pagi, setelah Salat Subuh. Dalam pendistrian nanti kita juga akan di kawal bersama pihak kepolisian,’’ ujarnya.
Dari 12 kabupaten/kota, Pekanbaru menempatkan diri sebagai paling banyak siswanya untuk UN tahun ini, yaitu; 13.930 siswa, terdiri dari siswa SMA negeri dan swasta sederjat dan juga tingkat SMK negeri dan swasta. Dengan jumlah detailnya, SMA 6.947 siswa, MA 889 siswa dan SMK 6.094.
Untuk Kabupaten Siak, diikuti 4.486 siswa, terdiri dari SMA sederajat 3.300 siswa, dan SMK 1.186 siswa. Sedangkan Kabupaten Pelalawan diikuti sebanyak 2.450 siswa, terdiri dari SMK 977 siswa, MA 77 siswa, dan SMA 1.468 siswa.
Kabupaten Meranti 2.520 siswa, SMA 1.589, MA 411 dan SMK 520 siswa, begitu juga dengan Kota Dumai 3.555, dengan siswa SMA/MA yang ikut UN sebanyak 2.141 siswa dan SMK 1.141 siswa. Sedangkan Bengkalis 7010, SMA/MA 6092 siswa, dan SMK 918. Inhil diikuti sebanyak 6.039 siswa, SMA 3.361, SMK 945, dan MA 1.733 siswa. Rohul 4.173 siswa, Kuansing 3.626 siswa, Inhu 5.771 siswa, Rohil 6.971 siswa.
Untuk Kampar diikuti sebanyak 7.171 siswa, untuk diketahui dari 12 kabupaten/kota se-Riau, Kabupaten Kampar merupakan daerah terbanyak mengikuti UN untuk tingkat Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 1.410 siswa paling banyak dari daerah lain. Sedangkan untuk tingkat SMA 4.692 dan SMK 1.069.(lim/dac/gus)