DUMAI (RIAUPOS.CO)-Direktur RSUD dr Syaiful mengatakan, fogging bukan solusi yang bisa menyelesaikan permasalahan nyamuk yang bisa menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).
‘’Contohnya saja, saat kami di rumah menyemprotkan obat anti nyamuk. Usai disemprot nyamuk pasti akan datang lagi. Jadi itu tidak solusi, solusi yang tetap yakni membasmi penyebaran nyamuk berkembang biak, artinya lingkungan harus bersih,’’ terangnya kepada Riau Pos, Selasa (15/3).
Ia mengatakan, saat ini RSUD Kota Dumai sudah menangani sebanyak 134 pasien sejak Januari hingga pertengahan Maret. Dengan rincian Januari sebanyak 64 pasien, Februari sebanyak 57 pasien, dan Maret sudah tercatat sebanyak 13 pasien. ‘’Pasien yang banyak memang anak-anak, jumlahnya mencapai 94 pasien,’’ terangnya.
Ia menyebutkan, anak memang sangat rentan terkena DBD. Apalagi bagi mereka yang tinggal di wilayah endemis DBD di Kota Dumai. “Gejala klinis DBD secara kasat mata sulit dilihat. Untuk itu diharap kepada warga, jika anaknya demam tinggi, segera periksa kondisi tubuhnya di rumah sakit,’’ tuturnya.
Jika melihat tren memang pada Maret ini sedikit menurun, namun warga tetap harus waspada, karena kondisi cuaca Kota Dumai yang panas, namun terkadang turun hujan, sehingga muncul air tergenang di sekitar rumah. ‘’Itu membuat nyamuk mudah berkembang biak, apalagi April 2016 ini diprediksi siklus DBD akan meningkat,’’ tuturnya.
Paling tepat masyarakat menerapkan 3M (mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air dan menguras penampungan air), serta menaburkan bubuk abate, agar jentik tidak berkembang di penampungan air. ‘’Percaya atau tidak lingkungan yang bersih akan mengatasi permasalahan ini,’’ tuturnya.(hsb)