BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - SETIAP musim kemarau panjang, PDAM Bengkalis selalu mengalami masalah kekeringan air baku yang pastinya berdampak pada distribusi air bersih kepada pelanggan.
Tak ingin hal seperti ini terjadi seperti sebelumnya, PDAM Bengkalis melakukan langkah antisipasi agar pada musim kemarau yang sudah terjadi saat ini, tidak kekurangan air baku, khususnya air yang bersumber di waduk Wonosari milik PDAM sendiri.
Antisipasi yang dilakukan, dengan ketersediaan air baku dari kanal PT Meskom Agro Sarimas (MAS). “Ketersediaan air dari kanal PT MAS memang menjadi alternatif setiap kali musim kemarau untuk memenuhi ketersediaan air baku di waduk Wonosari. Namun saat ini kita harus melakukannya jauh hari, tanpa menunggu dulu kekeringan di waduk kita itu,” ujar Plt Direktur PDAM Kabupaten Bengkalis M Yunus Zainal, Selasa (15/3).
Saat ini, kata Yunus lagi, air baku di waduk Wonosari sudah menyusut. Ia memperkirakan beberapa hari ke depan belum akan turun hujan. Bahkan, waduk itu bisa dijadikan tempat main bola alias kering total.
“Sekarang kondisi waduk memang masih memungkinkan , tekanan air pun masih normal seperti biasanya. Kita juga belum melakukan pemindahan pompa intek.
Namun, kondisi ini tak bisa bertahan hingga 3 hari ke depan. Kalau tak turun hujan dipastikan air waduk akan kering.
Makanya mulai hari ini (kemarin, red), kami berupaya maksimal terhadap ketersediaan air baku dari kanal PT Meskom ke waduk,” ungkapnya lagi.
Dengan mempersiapkan ketersediaan air dari kanal PT MAS jauh-jauh hari, pemindahan pompa intek tidak akan dilakukan. Yang artinya lagi distribusi air bersih kepada pelanggan tidak akan terganggu.
“Kalau terjadi pemindahan pompa ke lokasi waduk yang terdalam, otomatis distribusi air ke pelanggan akan terganggu.
Pertama karena proses pemindahan pipa itu sendiri, kedua kalau sudah terjadi pemindahan pompa, tekanan air sudah pasti tidak normal lagi. Dan jadwal bergilir distribusi air ke pelanggan akan terjadi ,” terang Yunus.(adv/a)