SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Jerebu atau kabut asap mulai tampak menyelimuti Kota Selatpanjang. Hal itu dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Kepulauan Meranti.
Bahkan hawa panas dan abu bekas terbakarnya lahan tampak juga melayang-layang di Kota Selatpanjang. Walaupun di Kota Selatpanjang tidak terjadi kebakaran, namun hal itu tampak dan sangat terasa sekali.
Seperti yang dituturkan Ali, warga Selatpanjang, Selasa (15/3). Dia mengakui abu bekas pembakaran sampai masuk ke dalam rumahnya.
Sehingga terpaksa harus dibersihkan setiap harinya. “Hawa panas dan abu bekas pembakaran sangat terasa. Bahkan jerebu (kabut asap) sudah mulai tampak dan cukup mengkhawatirkan,” ungkap Ali.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup, (BLH), Drs H Irmansyah MSi yang dikonfirmasi membenarkan hal itu. Namun, dia menuturkan udara masih di ambang normal.
Meski begitu BLH bersama tim yang terdiri dari BLH Riau, Kehutanan dan lainnya tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Seperti pada Selasa (15/3) mereka melakukan sosialisasi ke Desa Tanjung Pranap.
“Kita turun sosialisasi tentang karhutla. Makanya kita akan roadshow ke sejumlah wilayah dengan tim nantinya,” sebut dia.
Menurutnya meskipun udara masih di ambang batas, dia akan terus memantau situasi udara. Sehingga nantinya dapat dilakukan peringatan kepada masyarakat.
“Kalau mulai membahayakan kita akan membagi-bagikan masker kepada masyarakat. Tapi saat ini udara masih di ambang batas,” sebutnya.(mng)