SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Sejumlah pelajar dari negeri jiran Malaysia yang datang ke Kota Selatpanjang mengaku sangat menyukai makanan yang berbahan dasar sagu.
Bahkan makanan berbahan sagu itu menjadi pengalaman tersendiri. Karena selain rasanya yang enak juga memiliki bentuk dan nama yang unik.
Hal itu terungkap saat sejumlah pelajar asal Malaysia dari Maktab Rendah Sains MARA Tun Ghafar Baba atau MRSM Tun Ghafar Baba yang tergabung dalam Belia Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) daerah Melaka berkunjung ke kilang sagu di Desa Maini Darul Aman, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Selasa (15/3).
Sebanyak 35 orang yang tiba dari Malaysia itu terdiri dari 29 orang siswa dan 6 guru pendamping. Mereka mengikuti perkampungan pemuda Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) tahun 2016, di mana Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi bertindak sebagai tuan rumah.
Selama di Meranti mereka disuguhi berbagai penganan berbahan sagu seperti mi sagu, sempolet, bubur sagu dan lempeng sagu serta lainnya.
DMDI sendiri merupakan organisasi kebudayaan lintas negara. Kali ini DMDI mengusung program khidmat masyarakat rumpun Melayu.
Para belia atau remaja tersebut berada di Kepulauan Meranti selama lebih kurang lima hari yaki mulai 12-16 Maret.
Selain melihat industri pengolahan sagu, mereka juga berbaur bersama masyarakat setempat dan melakukan berbagai kegiatan seperti bergotong-royong membersihkan lingkungan dan masjid, dan melakukan kunjungan beberapa tempat seperti pabrik sagu di Desa Maini Darul Aman, Kecamatan Tebingtinggi Barat,dan tempat lainnya. Mereka ditempatkan di rumah-rumah penduduk yang ada di Desa Banglas.
“Selain masakannya yang sedap, masyarakat di Meranti juga sangat ramah dan lembut. Hal ini akan menjadi pengalaman kami,” kata Mohammad Rifqi Bin Che Iskandar, salah satu siswa asal Malaysia, Selasa (15/3).
Ditambahkan Ainur Hafizah Binti Ahmad bahwa mereka juga ikutserta bagaimana cara memasak berbagai makanan berbahan sagu asal Meranti.
“Masakan orang Meranti yang terbuat dari sagu sangat sedap (enak) dan ini tak akan pernah kami lupakan. Apalagi kami turut bersama memasak bersama orangtua angkat di sini,” ujarnya.(amy)