Operasi PETI di Kuansing Ricuh, 22 Orang Ditangkap

Riau | Minggu, 16 Februari 2014 - 07:16 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tim gabungan Brigade Mobil (Brimob) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau menertibkan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Sengingi, Jumat (14/2) sore kemarin. 22 Orang diamankan dan masyarakat sempat menunjukkan perlawanan pada aparat yang melakukan penertiban.

Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada Riau Pos, Sabtu (15/2), memaparkan, penertiban dilakukan Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB. ‘’Dilakukan operasi penertiban PETI di lokasi PT DPN, Sei Kukok oleh gabungan Brimob dan Reskrimsus Polda Riau. 12 orang diamankan sore itu,’’ kata Guntur.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Saat menertibkan itu, 12 orang pelaku yang ditangkap beserta barang bukti diamankan di Perumahan Margun PT DPN. ‘’Malam sekitar pukul 21.00 WIB, 300 orang massa dari Kopah dan Benai mendatangi perumahan tempat para tersangka diamankan,’’ lanjut Guntur.

Kedatangan ini, ungkapnya, untuk menuntut agar 12 orang tersangka yang ditangkap dibebaskan. ‘’Massa ini mengancam jika teman-temannya yang ditangkap tidak dibebaskan, maka PT DPN tidak akan aman,’’ kata Guntur.

Ancaman ini kemudian direspon aparat gabungan di lapangan dengan melakukan pembubaran massa. ‘’Pasukan kemudian melakukan pembubaran massa dan berhasil mengamankan 10 orang tersangka,’’ tuturnya.

Dari 10 orang ini, lanjut Guntur, satu di antaranya kedapatan membawa satu unit senjata yang menyerupai senjata api. ‘’Saat ini massa telah bubar, para tersangka dan barang bukti diamankan di perumahan margun PT DPN,’’ katanya.

Untuk mencegah terjadinya keributan terkait penangkapan 22 orang ini, Guntur menyebutkan pasukan gabungan Brimob, Reskrimsus serta Polres Kuansing disiagakan di lokasi. ‘’Pasukan gabungan stand by di Perumahan Margun PT DPN. Saat ini situasi masih dalam keadaan aman dan kondusif,’’ jelasnya.

Kericuhan yang terjadi saat penertiban menimbulkan banyak informasi yang simpang-siur. Selain ditangkapnya 22 orang, sempat dikabarkan terdapat 3 orang yang ditembak. Dua orang pelaku tambang yang tertembak tersebut, masing-masing dikabarkan warga Munsaloh Kopah bernama Badri, dan satunya lagi dikabarkan salah seorang warga Jake Kecamatan Kuantan Tengah. Riau Pos sempat menelusuri informasi tersebut hingga ke RSUD Kuansing dan tidak ada korban tembak di sana.

Kapolres Kuansing AKBP Bayuaji Irawan SH SIK yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Kuansing, Ipda Musabi mengakui memang ada tembakan peringatan untuk meredam emosi massa yang meledak. Tapi, pihaknya membantah bahwa ada korban luka tembakan. Pasalnya, tidak ada laporan.

Tidak adanya korban tembak ini dijelaskan lagi oleh Kasattreskrim Polresta Kuansing AKP Jon Sihite tadi malam. ‘’Tidak ada laporan itu (korban tembak, red),’’ tegas Kasatreskrim.

Kasubag Humas Polres juga menambahkan, hingga saat ini situasi di TKP aman dan kondusif. Namun demikian, untuk mencegah aksi massa, 30 personil Brimob Polda Riau diturunkan ke Kuansing membackup 30 personil Brimob yang telah tiba terlebih dahulu.(ali/jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook