Al Azhar-Tenas Terpilih di Mubes LAM Riau

Riau | Kamis, 16 Februari 2012 - 07:56 WIB

Al Azhar-Tenas Terpilih di Mubes LAM Riau
Al Azhar MA menyampaikan pokok pikirannya usai terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) pada Mubes VI LAM Riau periode 2012-2017 di Gedung Daerah, Rabu (15/2/2012). (Foto: DEFIZAL/RIAU POS)

PEKANBARU (RP)- Musyawarah Besar VI Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) akhirnya menghasilkan Drs Al Azhar MS sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) dan DR (HC) Tenas Effendy sebagai Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR periode 2012-2017. Pemilihan dilaksanakan di hari kedua Mubes yang berlangsung di Balai Pauh Janggi, Gedung Daerah Riau, Pekanbaru, Rabu (15/2) malam.

Sebelum dilaksanakan pemilihan, dilakukan penjaringan bakal calon Ketua DPH LAMR dengan calon maksimal tiga orang yang dengan cara dilakukan secara tertutup menuliskan nama calon. Dari 12 kabupaten/kota ditambah LAM Riau (minus LAM Kuansing yang tidak hadir), terjaring tiga calon Ketua DPH yakni Drs Al Azhar MA dengan suara 9 suara, OK Nizami Jamil 3 suara, dan OK Fauzi Jamil dengan satu suara.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dari tiga calon yang muncul, hanya dua calon yang menyatakan kesediaannya maju sebagai calon, yakni Al Azhar dan OK Nizami Jamil. Dua orang calon ini, kemudian dipilih 12 LAM kabupaten/kota (LAM Kuansing diwakili LAM Riau) ditambah 1 suara LAM Riau. Hasilnya, Al Azhar terpilih setelah mendapatkan dukungan sembilan 9 suara sementara OK Nizami Jamil empat 4 suara. Usai terpilih Al Azhar menyebutkan, kalau dia tak mungkin dibanding-bandingkan dengan OK Nizami Jamil yang banyak membimbingnya semasa lalu berkebudayaan Melayu. “Saya tak mungkin disanding-sandingkan dengan ayahanda H OK Nizami Jamil. Karena beliau yang banyak mengajarkan saya berbudaya Melayu dan memasang selempang ini,” ujarnya.

Dia mengatakan, DPH fungsinya sebagai manajerial sementara yang punya kewenangan Majelis Kerapatan Adat. Pengurus DPH adalah penopang atau pelaksana apapun yang diputuskan MKA. Ia merasa sebagai anak Melayu, tidak mungkin menenangkan “budak-budak” Melayu yang sekarang terombang ambing. Karena itu, ia meminta bimbingan dari Majelis Kerapatan Adat untuk kemaslahatan umat Melayu di negerinya sendiri.

Al Azhar mengatakan,dia tak mungkin menolak melaksanakan kewajiban sebagai orang Melayu untuk menyelamatkan “budak-budak Melayu” yang kini terombang ambing. “Yakinlah, Insya Allah kami akan menjadi pelapis dada untuk kemaslahatan negeri Melayu ini,” bebernya.

Selain itu, Al Azhar yang ditemui Riau Pos usai pemilihan mengatakan, DPH sebagai manajerial dari apa yang sudah diputuskan MKA. Dalam berbagai persoalan, MKA lebih punya wewenang, berbeda dengan kepengurusan sebelumnya.

Karena itu, lanjutnya, salah satu yang akan dilakukan DPH melakukan pemetaan persoalan-persoalan adat yang dihadapi LAM di kabupaten/kota. Memberikan LAM kabupaten/kota untuk secara otonom menuntaskan persoalan-persoalan yang dihadapi cucu kemenakan. Menghadapi visi Riau 2020, langkahnya bagaimana harus menjadikan adat dan kebudayaan Melayu sebagai sebuah keseharian.

Sementara Ketua Umum MKA terpilih, Tenas Effendy menyampaikan apresiasi apa yang sudah dilakukan kepengurusan LAMR sebelumnya. Menurutnya kepengurusan lalu telah berbuat banyak untuk kebudayan Melayu Riau. Riau terpilih sebagai Sekretariat Bersama Kebudayaan Melayu di Sumatera. Karena itu, dalam kepengurusan nanti akan menjadi salah satu acuan MKA LAMR. Soal susunan kepengurusan, Tenas Effendi berjanji akan merangkul semua kalangan.

‘’Ini akan melibatkan para pemangku adat, ulama, kalangan cendikiawan. Karena keberadaannya sangat penting dalam pengembangan kebudayaan Melayu di Riau,’’ ujarnya.

Pelaksanaan Mubes hari kedua kemarin dimulai sejak pagi diisi dengan sidang komisi-komisi dilanjutkan dengan laporan, pemilihan ketua umum formatur dan anggota formatur, rapat tim formatur, rapat tim perumus, penyampaian hasil rapat tim perumus, penyampaian hasil rapat tim formatur.

Selanjutnya, pada malam hari dilakukan pembahasan tata tertib pemilihan calon Dewan Pengurus Harian (DPH) dan Majelis Kerapatan Adat (MKA). Pimpinan sidang yang semula dipimpin Prof Suwardi MS digantikan Ir H Tengku Edy Sabli.

Sementara Ketua LAM Riau periode sebelumnya, Azali Djohan mengharapkan apa yang dihasilkan dalam Mubes kali ini bisa dilanjutkan kepengurusan baru. Termasuk dengan ditunjuknya Riau sebagai Sekretariat Bersama Kebudayaan Melayu.  Sementara untuk program kerja di masa kepemimpinannya lalu, dinilai sebagian besar sudah terlaksana. Namun ia berharap, program kerja yang belum terlaksana bisa dilanjutkan dengan kepengurusan baru.(dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook