DUMAI (RIAUPOS.CO)-Memasuki awal 2016 ini, tidak terjadi lagi kelangkaan gas elpiji. Hal ini disebabkan pasokan mencukupi dan diberlakukannya harga eceran tertinggi (HET) terbaru.
Semenjak November 2015 lalu, HET untuk elpiji ukuran 3 kilogram ditetapkan sebesar Rp18.000. Sebelumnya HET-nya Rp14.750.
“Semenjak pemberlakuan HET terbaru ini tidak terjadi lagi kelanggkaan gas epiji tabung 3 kilogram,” jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai Zulkarnaen, Jumat (15/1).
Guna menjaga kelancaran pasokan, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap penyaluran elpiji 3 kilogram.
Pengawasan itu untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan serta memastikan pendistribusian elpiji 3 kilogram. Sedangkan di agen dan pangkalan berjalan lancar dan tepat sasaran.
Saat ini di wilayah Dumai terdapat ada lima agen dan 228 pangkalan elpiji 3 kilogram. Pangkalan tersebut tersebar di seluruh kecamatan. Dengan meratanya agen di setiap kelurahan diharapkan tidak terjadi lagi kelangkaan.
“Kalau terbukti melakukan kesalahan, sanksi tegas yang akan kami berikan adalah teguran hingga pencabutan izin pangkalan. Untuk itu, kami meminta kepada pangkalan agar tidak menjual elpiji 3 kilogram ke warung-warung atau kedai yang tidak punya izin resmi,”ujarnya.
Ditegaskannya, semua agen dan pangkalan resmi juga wajib memasang papan atau plang nama usaha. Pangkalan juga wajib menyediakan timbangan. “Timbangan dipakai untuk mengukur dan menakar ketepatan isi tabung gas. Kalau ragu dan tidak ingin tertipu timbang dulu tabung gasnya sebelum membeli,”jelas Zulkarnaen lagi.(afr)
